Salin Artikel

Perkawinan Dini di Tuban Peringkat 10 Se-Jatim, Bupati Kaji Dispensasi Nikah

Berdasarkan data Pengadilan Agama Kabupaten Tuban, pada 2021 angka pernikahan dini tercatat ada 564 kasus, dan pada tahun 2022 tercatat sebanyak 516 kasus.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tuban Ahmad Munir mengatakan, banyaknya jumlah pernikahan dini tersebut menempatkan Kabupaten Tuban di peringkat 10 besar se Jawa Timur.

Menurutnya, banyaknya jumlah kasus pernikahan dini tersebut juga berdampak pula pada kasus perceraian yang terjadi di Kabupaten Tuban yang terus meningkat.

Pada 2021 jumlah angka perceraian di Kabupaten Tuban mencapai 2.446 kasus, sementara 2022 tercatat ada 2.571 kasus.

"Terbaru hingga April 2023 tercatat sudah ada 594 kasus perceraian," ujarnya.

Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky mengatakan, kebijakan dispensasi nikah tersebut seperti mewajarkan pernikahan yang sebetulnya tidak wajar bagi remaja di bawah umur, karena dapat menimbulkan runtutan masalah.

Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang membangun keluarga yang berkualitas menjadi salah satu penyebab tingginya angka perceraian, stunting, dan kekerasan dalam rumah tangga.

Karenanya, pihaknya akan mengkaji kebijakan dispensasi nikah bersama Kementerian Agama dan Pengadilan Agama agar menemukan solusi dari dampak yang ditimbulkan.

"Kita akan kaji kebijakan dispensasi nikah dan harus dicarikan solusi agar tidak ada dampak berkepanjangan," kata Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky, dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (26/5/2023).

https://surabaya.kompas.com/read/2023/05/26/132600478/perkawinan-dini-di-tuban-peringkat-10-se-jatim-bupati-kaji-dispensasi-nikah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke