Salin Artikel

Polisi Tulungagung Larang Kegiatan Luar Perguruan Pencak Silat

TULUNGAGUNG, KOMPAS.com - Akibat bentrok antar perguruan silat di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, beberapa waktu lalu, polisi melarang seluruh kegiatan pencak silat, kecuali latihan rutin. Kejuaraan Pencak Silat Bupati Cup 2023 juga ditunda sampai waktu yang tidak ditentukan, Kamis (25/05/2023).

Larangan kegiatan pencak silat tersebut mulai berlaku pasca-bentrokan antar-perguruan silat yang terjadi di Desa Sambitan Kecamatan Pakel Tulungagung, Kamis (18/05/2023) lalu.

Bentrok tersebut mengakibatkan ketakutan warga serta menyebabkan kerusakan sejumlah fasilitas umum karena terkena lemparan batu.

Diduga berpotensi gangguan keamanan, lantas polisi memberlakukan larangan aktifitas perguruan silat, kecuali latihan rutin.

"Yang diperbolehkan hanya latihan rutin," terang Kasi Humas Polres Tulungagung Iptu Mohammad Anshori melalui pesan singkat, Kamis (26/05/2023).

"Kalau tetap ada kegiatan yang melibatkan perguruan silat di luar latihan, kami bubarkan. Yang melanggar hukum kami tindak," tandas Anshori.

Termasuk larangan rencana gelaran Kejuaraan Pencak Silat Piala Bupati 2023, dikhawatirkan terjadi gesekan antar-suporter masing-masing perguruan silat.

"Dalam kejuaraan tersebut, khawatir hadirnya suporter dari masing-masing perguruan silat, dikhawatirkan ada aksi balas dendam di ajang lomba tersebut," ujar Anshori.

Pembatalan kejuaraan tersebut juga sudah melalui saran dan masukan dari berbagai pihak.

Selain itu, pemetaan kerawanan potensi gangguan keamanan dan ketertiban juga menjadi pertimbangan polisi, untuk tidak memberi izin kejuaraan pencak silat tersebut.

"Larangan tersebut, kemungkinan hingga bulan Juli 2023 mendatang. Namun belum pasti dan menyesuaikan situasi," ujar Anshori.

Ia mengimbau seluruh anggota perguruan silat untuk merenung dan intospeksi selama larangan tersebut diberlakukan. Dari beberapa kejadian kerusuhan, kata Anshori, terjadi akibat perselisihan antar-perguruan silat.

"Kami berharap, seluruh anggota perguruan silat merenungi, kegiatan yang berujung bentrok telah merugikan diri dan orang lain," terang Anshori.

Sekretaris Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Tulungagung, Khoirul Huda menjelaskan, surat larangan kejuaraan pencak silat Piala Bupati 2023 dari Polres Tulungagung, sudah diterima.

Mestinya, Kejuaraan Pencak Silat Piala Bupati 2023 dilaksanakan pada 23-29 Mei 2023 di GOR Lembu Peteng Tulungagung. Pendaftaran peserta pesilat juga sudah dibuka, hingga Jumat (26/05/2023).

"Kami tidak tahu sampaikan penundaan tersebut. Penundaan ini sampai batas waktu yang tidak ditentukan," terang Khoirul Huda melalui rekaman suara, Kamis (25/05/2023).

Diharapkan, seluruh anggota perguruan pencak silat menahan diri agar tidak ada lagi gesekan antar-perguruan. Agar kegiatan kejuaraan guna menjaring atlet silat berprestasi bisa terlaksana dengan tertib dan aman.

"Kami tetap menghormati keputusan polisi. Pihak polisi pasti sudah mempertimbangkan bebagai hal," terang Khoirul Huda.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/05/25/170111778/polisi-tulungagung-larang-kegiatan-luar-perguruan-pencak-silat

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com