Salin Artikel

Di Blitar, Harga Telur Capai Rp 31.000, Daging Ayam Rp 38.000 Per Kilogram

Sejumlah pedagang di Pasar Legi dan Pasar Pon, Kota Blitar, menyatakan kenaikan harga telur hingga menembus Rp 30.000 per kilogram telah terjadi sejak dua pekan terakhir. Sementara kenaikan harga daging ayam baru terjadi dalam 5 hari terakhir.

Pedagang telur di Pasar Pon, Sendyta Kusuma Wardana, mengatakan harga telur hari ini telah menyentuh Rp 30.000 hingga Rp 31.000 per kilogram.

“Harga telur sudah mulai menyentuh angka Rp 30 ribuan per kilogram sekitar 2 pekan ini. Sekitar tanggal 9 Mei lalu harga sudah Rp 29 ribu per kilogram,” ujar Sendy kepada Kompas.com. 

Pada awal Mei, lanjutnya, harga telur masih berada di kisaran Rp 26.000 hingga Rp 27.000 per kilogram.

“Harga telur hari ini malah masih lebih tinggi dibandingkan harga pada saat Lebaran. Waktu itu harga telur masih sekitar Rp 26.000 hingga Rp 27.000,” jelasnya.

Menurutnya, berdasarkan informasi dari peternak, kenaikan harga telur saat ini disebabkan kenaikan harga pakan.

Sendy menambahkan, dengan harga terus meningkat seperti saat ini membuat masyarakat mengalihkan konsumsi telur pada telur kualitas yang lebih rendah yang biasa disebut dengan “telur kualitas nomor 2” dengan cangkang lebh tipis.

Selain itu, lanjutnya, sebagian masyarakat juga memilih mengonsumsi telur yang cangkangnya retak yang biasa disebut “telur bentes”.

“Kalau harga telur sedang mahal seperti penjualan telur bentes bisa dua kali lipat. Biasanya saya habis telur bentes 20 kilogram per hari tapi saat ini bisa 40 kilogram telur bentes yang terjual per hari,” tuturnya.

Sementara itu, pedagang daging ayam di Pasar Legi, Masriah, mengatakan bahwa kenaikan daging ayam mulai terjadi sejak 5 hari yang lalu.

Saat ini, kata Masriah, pedagang daging ayam di Pasar Legi menjual di harga Rp 38.000 per kilogram.

Menurut Masriah, angka tersebut sudah mendekati harga daging ayam pada saat lebaran yang menembus Rp 40.000 per kilogram. 

“Setelah lebaran harga terus turun hingga Rp 30.000 per kilogram. Tapi mulai sekitar 5 hari lalu setiap hari naik hingga sekarang Rp 38.000 per kilogram,” ujarnya. 

Kata Masriah, kenaikan harga daging ayam terjadi karena permintaan naik namun tidak diimbangi oleh kenaikan pasokan.

Naiknya permintaan daging ayam, kata dia, terjadi karena banyak masyarakat menggelar hajatan pernikahan atau pun selamatan untuk anggota keluarga mereka yang berangkat menunaikan ibadah haji.

“Permintaannya naik tapi banyak peternak yang justru kosong kandangnya,” tuturnya. 

Menurut Masriah, banyak peternak tidak mengisi kandang setelah panen di sekitar Lebaran lantaran harga pakan naik.

Meski harga naik, kata dia, penjualan daging ayam di kiosnya justru naik dari 50 ekor per hari menjadi 70 ekor hingga 100 ekor per hari.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/05/23/162514078/di-blitar-harga-telur-capai-rp-31000-daging-ayam-rp-38000-per-kilogram

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com