Salin Artikel

Okupansi Capai 200 Persen, Perjalanan KA Dhoho Relasi Blitar-Surabaya Ditambah

BLITAR, KOMPAS.com – KAI Commuter atau PT Kereta Commuter Indonesia akan menambah frekuensi perjalanan KA Dhoho relasi Blitar-Surabaya via Kertosono dari empat perjalanan pulang pergi (PP) menjadi lima perjalanan PP.

Vice President Corporate Secretary PT KCI, Anne Purba mengatakan, sesuai perubahan grafik perjalanan kereta api (Gapeka) tahun 2023, PT KAI Commuter akan menambah frekuensi perjalanan KA Dhoho mulai 1 Juni 2023 mendatang.

“Okupansi rata-rata KA Dhoho ini sudah 200 persen. Artinya ini dimungkinkan penambahan perjalanan yang akan dimulai 1 Juni nanti,” ujar Anne kepada wartawan di Stasiun Blitar, Senin (22/5/2023).

“Jika sebelumnya 4 perjalanan pulang pergi (PP) dalam sehari, mulai 1 Juni KA Dhoho akan menjadi 5 PP per hari,” tambahnya.

Menurut Anne, selain menambah frekuensi perjalanan KA Dhoho, penataan perjalanan kereta api lokal di wilayah Daerah Operasi 8 Surabaya itu juga akan menempatkan Stasiun Blitar menjadi stasiun transit bagi penumpang kereta lokal yang ada, yakni KA Dhoho dan KA Penataran.

KA Dhoho merupakan kereta lokal relasi Blitar-Surabaya via Kertosono, sedangkan KA Penataran adalah kereta lokal relasi Blitar-Surabaya via Malang.

“Perubahan Gapeka 2023 ini menjadikan Stasiun Blitar seperti stasiun transit dari dua kereta api lokal yang ada (KA Dhoho dan KA Penataran),” tuturnya.

Anne mencontohkan, penumpang KA Penataran yang naik dari Malang dengan tujuan Kertosono akan turun di Stasiun Blitar untuk membeli tiket KA Dhoho untuk tujuan Kertosono.

Menurutnya, perubahan ini tidak akan berdampak banyak pada biaya perjalanan untuk pembelian tiket kereta api karena batas maksimal tarif tiket KA Dhoho dan KA Penataran tidak berubah dari tarif sebelumnya, yakni Rp 30.000.

“Untuk tarif akan kita sampaikan setelah sosialisasi perubahan Gapeka 2023 ini. Yang pasti tarif untuk perjalanan terjauh masih Rp 30.000,” jelasnya.

Senior Manajer PT KAI Commuter Daop 8 Surabaya, Agus Supriatna mengatakan, KA Dhoho dan KA Penataran relasi Blitar-Surabaya merupakan penyumbang terbesar penumpang kereta lokal di Daop 8 Surabaya.

Dari delapan kereta lokal yang melayani perjalanan dari dan menuju Surabaya dengan total penumpang harian antara 40.000 hingga 45.000, KA Dhoho dan KA Penataran menyumbang penumpang harian sebanyak sekitar 24.000 atau lebih dari 50 persen.

Saat ini, frekuensi perjalanan KA Dhoho maupun KA Penataran adalah 4 perjalanan pulang pergi.

“Okupansi KA Dhoho antara 170 hingga 240 persen dan KA Penataran antara 190 hingga 230 persen. Jadi sama-sama tinggi okupansinya,” kata Agus.

Namun, kata Agus, PT KAI Commuter hanya dapat menambah frekuensi perjalanan KA Dhoho relasi Blitar-Surabaya via Kertosono karena jalur kereta KA Penataran dengan relasi Blitar-Surabaya via Malang melewati kontur tanah berbukit dan naik turun.

“Kalau Blitar-Surabaya via Malang untuk saat ini sudah tidak mungkin ditambah perjalanannya. Bukan karena okupansi rendah tapi karena infrastruktur jalan yang belum bisa dikembangkan,” jelasnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/05/22/200608978/okupansi-capai-200-persen-perjalanan-ka-dhoho-relasi-blitar-surabaya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke