Salin Artikel

85 Pedagang Terdampak Kebakaran Mal Malang Plaza Pindah ke Sarinah

Mereka rata-rata merupakan penjual HP, aksesoris HP, jasa servis HP dan lainnya.

Koordinator pedagang, Fathul Aziz mengatakan, pemilihan tempat Mal Sarinah Malang dinilai dekat dengan Mal Malang Plaza. Sehingga memudahkan pelanggan untuk datang.

"Kami memilih Sarinah untuk jadi tempat kami, karena tempatnya tidak jauh dari Malang Plaza untuk memudahkan pembeli dan pedagang. Kami ada counter hp, sparepart, service dan sebagainya," kata Fathul pada Kamis (18/5/2023).

Para pedagang pindah secara mandiri. Mereka sudah tidak tahan ingin kembali berjualan setelah 15 hari tanpa ada kejelasan.

"Kami ingin ya apa caranya cepat jualan, kami memutuskan bersama mandiri, kami bersepakat Sarinah menjadi tujuannya," katanya.

Para pedagang akan berjualan di Lantai 2 Mal Sarinah dalam waktu dekat. Total ada 90 stan yang bisa diisi.

Hingga saat ini sudah ada 85 pedagang yang mendaftar. 

"Memang tidak semua, kondisinya berbeda-beda, ada yang ludes sama sekali enggak bisa jualan, makanya kami membuka pendaftaran ulang, ada yang sudah buka di tempat lain, itu satu dua di luar kami," katanya.

"Memang tidak mudah tidak mengakomodir semuanya, karena satu mal pindah ke satu lantai tidak memungkinkan," tambahnya.

Kondisi dari para pedagang Mal Malang Plaza tidak semua bisa berjualan.

Barang-barang dagangan diantara dari mereka ada yang ludes terbakar semua. Selain itu, sebagian pedagang lainnya ada yang sudah berjualan di tempat lainnya.

"Sampai ada teman yang ngemper depan Malang Plaza, untuk yang lain ada yang di Gajahmada, MOG, macam-macam, ada yang buka di luar tapi tetap gabung disini," katanya.


Pedagang juga sudah menyiapkan denah stan di Lantai 2 Mal Sarinah Malang. Ukuran setiap stan nantinya bervariasi yang rata-rata sekitar 2 meter x 2 meter hingga 3 meter x 6 meter.

Para pedagang menargetkan selama satu bulan kedepan melakukan persiapan sebelum berjualan.

"Kami coba start kurang lebih satu bulan sudah bisa masuk (berjualan), masih butuh skat dan lainnya," katanya.

Para pedagang menempati lapak dengan sistem sewa setiap bulan mulai dari Rp 1 juta menyesuaikan ukuran tempat, letak strategis dan lainnya.

Pihaknya juga sudah menetapkan nama kawasan Lantai 2 Mal Sarinah Malang sebagai World Trade Center (WTC) Malang.

"Kami akan merubah nama untuk menghilangkan nama yang sebelumnya di Malang Plaza karena trauma, menjadi WTC Malang. Mudah-mudahan tidak hanya (sentra) HP saja, tetapi juga laptop dan lainnya," katanya.

Fathul juga optimistis, para pedagang dapat bangkit dari keterpurukan. Menurutnya, perputaran uang para pedagang di Mal Malang Plaza tidak kalah dengan mal-mal besar lainnya.

"Karena Malang Plaza perlu diketahui perputaran uang tidak kalah dengan mal besar karena konter kecil jualannya besar, nilainya besar," katanya.

Fathul menyampaikan, para pedagang tetap mengharapkan adanya bentuk tanggung jawab dari pihak manajemen Mal Malang Plaza.

Kemudian, Pemkot Malang juga diharapkan terus membantu memediasi antara pihak manajemen Mal Malang Plaza dengan para pedagang.

"Karena ini sudah lama kita tidak berjualan, bondo entek (modal habis), sudah banyak yang ditagihi (tanggungan barang jualan atau hutang), ya apa pokoknya kita bisa berjualan, di Sarinah ini entah sementara atau selamanya," katanya.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/05/18/132132478/85-pedagang-terdampak-kebakaran-mal-malang-plaza-pindah-ke-sarinah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke