Salin Artikel

Perahu Tim Peneliti Unair Terjebak di Lumpur Berjam-jam Saat Mengotopsi Bangkai Paus Balin

Peristiwa tersebut terjadi ketika para peneliti melakukan otopsi terhadap bangkai paus balin yang terdampar di Pantai Kejawan Putih Tambak, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (16/5/2023).

Kepala Kantor SAR Surabaya M Hariyadi mengatakan, sedikitnya ada 10 orang yang bertahan di perahu yang terjebak di lumpur di tepi Pantai Kejawan Putih Tambak itu.

Mereka terdiri dari mahasiswa, dosen Unair dan nelayan yang mengemudikan perahu.

Menurut Hariyadi, mereka terjebak kurang lebih 3-4 jam usai mengotopsi bangkai paus balin.

Hariyadi mengatakan, Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Surabaya menurunkan satu tim beranggotakan 10 orang terdiri dari rescuer dan petugas medis untuk melakukan evakuasi.

"Berawal dari perahu mereka kandas dan tak bisa kembali, mereka meminta bantuan evakuasi," kata dia, Rabu (17/5/2023).

Satu perahu karet Basarnas dengan awak 3 rescuer Basarnas dan 1 orang dari BPBD diberangkatkan dari Mangrove Wonorejo.

"Jarak dari Mangrove ke Wonorejo ke lokasi kejadian sekitar 1 jam dengan mengingat permukaan air laut yang mulai surut, kita tidak bisa menurunkan perahu karet dari Pantai Kenjeran," kata dia.

Selanjutnya pukul 15.20 WIB, perahu karet BPBD Surabaya diberangkatkan dengan membawa logistik untuk survivor.

"Rencananya 1 perahu karet dari Damkar Surabaya juga akan diberangkatkan, sehingga dengan total 3 perahu karet tim SAR gabungan diberangkatkan untuk penjemputan survivor," ujar Hariyadi.

Setelah dievakuasi dengan perahu karet, para survivor dievakuasi menuju posko Polairud.

Komandan Tim Basarnas Surabaya Octavino megatakan, sebelumnya ada 12 orang yang berada di perairan Kawajan Putih Tambak.

Namun, dua orang lainnya telah terlebih dahulu meninggalkan tempat otopsi bangkai Paus Balin tersebut dan kembali ke daratan

"Dua korban telah lebih dahulu kembali ke daratan dengan kapal lain sebelum air surut dan akhirnya tinggalah 10 survivor yang tidak dapat kembali ke darat karena kapal karam" kata Octavino.

Kabid Kedaruratan dan logistik BPBD Surabaya, Buyung Hidayat mengatakan, sebanyak 10 orang terdiri mahasiswa FKH Unair, Dokter Hewan, serta nelayan telah berhasil dievakuasi sekitar pukul 18.00 WIB.

Buyung mengatakan, mereka berhasil diselamatkan, kemudian mereka pun dibawa ke Markas Komando (Marko) Polairud Polda Jatim.

"Dilaporkan pukul setengah 14.00 WIB kurang lebih 3,5 hingga 4 jam-an lah. Jadi jam 19.00 sudah sampai (sampai darat). Alhamdulillah semua selamat," ujar dia.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/05/17/163533678/perahu-tim-peneliti-unair-terjebak-di-lumpur-berjam-jam-saat-mengotopsi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke