Salin Artikel

Pesisir Muncar Banyuwangi Dipenuhi Sampah Kiriman

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Sampah masih menjadi persoalan bagi masyarakat yang bermukim di pesisir Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Meski segala upaya telah dilakukan, namun permasalahan sampah di wilayah ujung timur Pulau Jawa ini masih terus terjadi.

Warga hanya mampu membersihkan semampunya dan dengan alat seadanya. Sehingga, permasalahan soal sampah ini tidak bisa ditangani secara maksimal.

Ditambah, gelombang pasang akibat cuaca ekstrem menerjang pesisir Pantai Muncar selama sepekan terakhir.

Kondisi ini membuat sampah menumpuk dan mengotori muara Sungai Kalimoro di Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar. Sungai ini merupakan salah satu sungai yang muaranya di laut Muncar.

Menurut Kepala Desa Tembokrejo, Alfen Efendi, sampah yang menumpuk itu merupakan sampah kiriman yang terbawa arus akibat gelombang pasang.

Kejadian ini merupakan fenomena musiman yang hampir terjadi setiap kali terjadi gelombang tinggi.

"Apalagi saat ini sedang musimnya angin barat. Ini yang menyebabkan gelombang tinggi, yang membuat sampah dari laut terbawa naik ke muara Kalimoro," kata Alfen, Selasa (16/5/2023).

Alfen mengatakan, selain muara Kalimoro, daerah yang biasanya terkena imbas sampah kiriman adalah kawasan pelabuhan Pantai Muncar di Desa Kedungrejo.

"Dua titik tersebut sudah dipastikan bakal terimbas sampah saat gelombang pasang," ujar Alfen.

Pihaknya mengajak seluruh elemen di Desa Tembokrejo melakukan kerja bakti membersihkan muara Sungai Kalimoro.

"Kita libatkan linmas, BPD, Forum Penanggulangan Resiko Bencana (FPRB), Karang Taruna serta masyarakat untuk kerja bakti membersihkan sampah di muara Kalimoro," ucap Alfen.

Dalam pembersihan tersebut, sampah langsung dikirim ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) terdekat. Mayoritas adalah sampah residu yang tidak bisa didaur ulang.

"Iya, selain mengatasi tumpukan sampah, kerja bakti ini akan menumbuhkan kesadaran warga untuk menjaga lingkungan," ujarnya.

"Kalau begini kan warga tahu bahwa buang sampah sembarangan sangat mengganggu lingkungan," kata Alfen.

Sementara itu, pihak Kecamatan Muncar berjanji akan melakukan upaya kerja bakti di kawasan pantai Muncar secara rutin dan terjadwal.

"Kami bersama Forpimka Kecamatan Muncar telah berkoordinasi, menggerakkan jajaran untuk menangani permasalahan sampah laut," kata Camat Muncar, Tri Setya.

Sehingga, sampah kiriman seperti saat ini bisa langsung ditangani dengan baik agar tidak menumpuk.

"Kami akan rutin membersihkan lingkungan dan terus edukasi terkait sampah," jelasnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/05/16/112337578/pesisir-muncar-banyuwangi-dipenuhi-sampah-kiriman

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com