Salin Artikel

Pantai Pangasan di Pacitan: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

KOMPAS.com - Pantai Pangasan terletak di Dusun Batulapak, Desa Kalipelus, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.

Pantai Pangasan memiliki pemandangan alam berupa pantai, karang, dan sawah dalam satu kesatuan.

Pengunjung akan menemukan pengalaman yang berbeda saat berada di objek wisata alam ini.  

Berikut ini adalah daya tarik, harga tiket, dan rute Pantai Pangasan.

Pantai Pangasan

Daya Tarik Pantai Pangasan

Pantai Pangasan merupakan pantai yang masih terjaga kealamiannya.

Ciri khas Pantai Pangasan berupa tebing batu yang menjulang tinggi di sisi barat yang dikelilingi dengan area persawahan.

Tebing yang bernama Gunung Lanang tersebut menjadi landmark Pantai Pangasan.

Keindahan Pantai Pangasan jarang ditemui di tempat lain, dimana sawah berdampingan langsung dengan pantai.

Sawah tersebut tersebut berada di atas perbukitan dekat dengan pantai.

Pengunjung dapat menikmati pantai dari atas bukit sehingga akan terlihat sawah terasiring, derasnya ombak pantai, dan angin sepoi-sepoi.

Suasana pantai sangat tenang, nyaman, sejuk, dan suara deburan ombak yang membuat betah untuk camping.

Karakteristik Pantai Pangsan berupa batu karang. Jika air pantai tengah surut pengunjung dapat mencari kerang atau rumput laut di bibir pantai.

Banyak kolam-kolam kecil dengan air jernih yang berisi dengan ikan-ikan hias di dalamnya.

Bagian barat terdapat sungai yang memisahkan antara kawasan barat dan timur. Batas tersebut sekaligus memisahkan Pantai Pangasan dengan Pantai Sangklehan.

Harga Tiket Pantai Masuk Pantai Pangasan

Harga tiket masuk Pantai Pangasan sebesar Rp 5.000. Sebagai catatan, harga dapat berubah sewaktu-waktu. 

Rute Pantai Pangasan

Jarak tempuh Pantai Pangasan dari pusat Kota Pacitan sekitar 29,4 kilometer dengan waktu tempuh kurang lebih 55 menit.

Perjalanan menuju Pantai Pangasan sedikit rumit dan hanya ada satu jalur, yakni melalui Jalan Lintas Selatan (JLS).

Setelah sampai ruas pasar Gayam, perjalanan dilanjutkan melalui Desa Klesem dan Desa Katipugal.

Tiba di pertigaan Pasar Jambon, arahkan kendaraan belok ke selatan menuju pantai. 

Jarak tempuh Pasar Jambon menuju Pantai Pangasan sekitar 5 kilometer.

Kondisi jalan tidak terlalu lebar hanya cukup untuk satu kendaraan roda empat.

Terdapat turunan sejauh kurang lebih 500 meter dengan tikungan tajam. Pengunjung tidak perlu khawatir karena ada petugas yang mengatur antrean kendaraan.

Sebagai catatan, tidak ada kendaraan umum menuju Pantai Pangasan, sehingga pengunjung perlu membawa kendaraan pribadi maupun sewaan.

Sumber:

jadesta.kemenparekraf.go.id dan surabaya.tribunnews.com

https://surabaya.kompas.com/read/2023/05/15/200412578/pantai-pangasan-di-pacitan-daya-tarik-harga-tiket-dan-rute

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com