Salin Artikel

Modus Pencuri Spesialis Rumah Kos Ini Cukup Rapi, Menyamar Jadi Penyewa dan Berkenalan dengan Calon Korbannya

SURABAYA, KOMPAS.com - Satreskrim Polrestabes Surabaya menangkap tersangka pencurian yang menguras tiga penghuni tempat kos di Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur.

Tersangka berinsial BH (30) warga Kecamatan Asembagus, Situbondo, dibekuk Unit Resmob saat berada di Jalan Bulu Stalan, Semarang Selatan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Minggu (14/5/2023).

Unit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya berhasil menangkap tersangka setelah aksi terakhirnya di tempat kos Jalan Nginden II, Surabaya, pada Minggu (26/2/2023) terekam CCTV.

"Setelah dilakukan penyelidikan dan pemeriksaan, anggota menangkap tersangka di Semarang, kami sergap tersangka di sana," ujar Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Mirzal Maulana di Surabaya, Senin (15/5/2023).

Modusnya cukup rapi

Modus pencuri spesialis rumah kos ini cukup rapi. Menurut Mirzal, tersangka terlebih dahulu mencari sasaran tempat indekos.

Hal pertama yang dilakukan tersangka adalah dengan mendatangi penjaga kos dan memantau situasi sekitar.

Jika memang dirasa tempat indekos tersebut memiliki keamanan yang longgar, tersangka kemudian menyewa kamar di tempat tersebut.

Setelah jadi penghuni, ia berpura-pura silaturahmi ke penghuni lain yang akan menjadi sasarannya.

"Ketika korban lengah, ia mengambil kunci pintu kamar korban," kata Mirzal.

Saat akan melakukan aksinya, tersangka menunggu dulu situasi aman. Jika dirasa sudah aman, tersangka masuk ke kamar indekos korbannya dan menggasak barang berharga yang ada di kamar tersebut.

Aksi pelaku ini pernah terungkap oleh salah satu korban sepulang kerja. Salah satu korban tersebut melihat pintu kamar indekosnya sudah terbuka.

Setelah masuk ke kamar, barang-barang berharga termasuk laptopnya raib. Kemudian pelaku kabur dan masih sempat mencuri sepeda motor milik penghuni indekos tersebut.

"Bahkan, tersangka mencuri sepeda motor milik korban. Setelah berhasil, kemudian tersangka kabur dan mencari sasaran baru," ujar dia.

Selain di kawasan Ngunden Surabaya, ada dua lokasi lain yang memang menjadi sasaran pelaku untuk melakukan pencurian, yakni rumah kos di daerah Medaeng, Waru, Sidoarjo, dan rumah kos di Rungkut, Surabaya.

Penangkapan tersangka

Atas adanya laporan dan tersebut, tim unit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya bergerak dan mengejar tersangka hingga berhasil ditangkap di Semarang, Jawa Tengah.

Berdasarkan pengakuan tersangka, barang-barang hasil curian itu sudah dijual untuk kebutuhan sehari-hari tersangka selama melarikan diri.

Ia menjualnya dengan harga murah di Facebook (FB) dan tidak mengenal pembelinya.

Saat ditangkap, petugas juga menyita sejumlah barang bukti berupa sejumlah ponsel dan uang tunai dari penjualan laptop hasil dari pencurian selama ini. 

"Atas perbuatannya itu, pelaku disangkakan Pasal 363 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Pencurian dengan Pemberatan dengan hukuman 5 tahun penjara," tutur Mirzal.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/05/15/143918178/modus-pencuri-spesialis-rumah-kos-ini-cukup-rapi-menyamar-jadi-penyewa-dan

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com