Salin Artikel

Wali Kota Surabaya Janji Bantu Persebaya Berkandang di GBT Saat Liga 1

Namun, izin untuk menggunakan stadion berkapasitas belum terbit. 

Manajemen Persebaya, bersama dengan kelompok suporter setia mereka, Bonek, duduk bersama dengan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi untuk membahas masalah izin penggunaan stadion GBT tersebut. 

Manajer Persebaya Yahya Alkatiri menyatakan, keinginannya untuk segera menyelesaikan masalah izin penggunaan lapangan agar tim dapat fokus dalam mempersiapkan diri menghadapi kompetisi yang akan datang. 

Untuk diketahui, izin penggunaan stadion GBT belum diberikan kepada Persebaya lantaran masih dalam kewenangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang merenovasi stadion tersebut untuk Piala Dunia U-20.  

Setelah Piala Dunia U-20 batal digelar, Eri Cahyadi sempat mengizinkan Persebaya untuk menggunakan stadion kebanggaan warka Kota Surabaya itu.

Namun, lantaran belum ada serah terima dari Kementerian PUPR, Persebaya akhirnya belum bisa menggunakan stadion tersebut sampai waktu yang belum ditentukan.

"Perizinan telah diajukan ke pihak kepolisian, dan mereka berencana untuk berkomunikasi dengan pihak Pemerintah Kota Surabaya mengenai masalah lapangan pada hari berikutnya," kata Yahya di Balai Kota Surabaya, Selasa (9/5/2023).

Yahya mengatakan, jika izin penggunaan Stadion GBT tidak diizinkan, mereka harus mencari stadion alternatif untuk dijadikan kandang. 

Jadwal terdekat, Persebaya akan menghadapi Bali United pada 28 Mei 2023 mendatang di Surabaya. Persebaya berhadap pertandingan itu dilangsungkan di GBT. 

"Pertandingan ini juga merupakan bagian dari kontribusi Persebaya dalam merayakan Hari Ulang Tahun Kota Surabaya yang ke-730," kata Yahya. 

Sementara itu, Wali Kota Eri mengatakan, ia dan Presiden Persebaya, Azrul Ananda dijadwalkan bertemu dengan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono pada tanggal 11 Mei 2023 mendatang. 

Pertemuan ini salah satunya akan membahas permintaan izin agar Persebaya bisa menggunakan Stadion GBT saat menjamu Bali United. Apalagi pertandingan itu juga dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Surabaya pada akhir pekan ini.

Eri menyampaikan, stadion yang sebelumnya dipilih sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 saat ini sedang menjalani perbaikan rumput oleh Kementerian PUPR.

Menurutnya, kontrak perbaikan rumput tersebut akan berakhir pada 20 Juni. 

"Kami tentunya optimistis bahwa izin tersebut dapat diberikan, mengingat bahwa Surabaya telah dipilih sebagai tempat Timnas melawan Palestina pada tanggal 14 Juni," paparnya. 

Selain itu, Eri menyampaikan, Persebaya sudah dapat menggunakan Gelora 10 November dan Lapangan Thor untuk latihan. Dengan demikian, mereka tidak perlu lagi melakukan latihan di luar daerah. 

"Persebaya kan juga ikon dari Surabaya. Jika Persebaya berhasil meraih prestasi, maka citra Surabaya juga akan meningkat. Karena itu kami semua berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh agar tim dapat mencapai kesuksesan," ucap Eri.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/05/09/213226478/wali-kota-surabaya-janji-bantu-persebaya-berkandang-di-gbt-saat-liga-1

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com