Salin Artikel

Remaja di Bojonegoro Kecanduan Pertalite sejak TK, Lemas jika Sehari Tak Hirup

Kebiasaan Manu, sapaan akrab FA, menghirup bau Pertalite sudah berlangsung sejak masih sekolah di bangku taman kanak-kanak (TK).

Untuk memenuhi kebiasaannya tersebut, Manu selalu membawa botol berisi Pertalite yang diselipkan baju agar bisa dihirup setiap waktu.

Manu mengaku, awal dirinya kecanduan menghirup aroma Pertalite tersebut diberitahu oleh pedagang buah blewah yang ada di kampungnya.

Kala itu, pedagang buah menceritakan bahwa bensin atau Pertalite aromanya enak dan menyuruhnya menghirup bau Pertalite tersebut.

"Dia bilang baunya enak, lalu aku cium beneran dan rasanya enak hingga kecanduan sampai saat ini," kata Manu kepada Kompas.com, Senin (8/5/2023).

Sebetulnya, kebiasaan menghirup aroma Pertalite yang dilakukan Manu sudah diingatkan oleh keluarga dan tetangga serta perangkat desa setempat. Mereka menganggap menghirup BBM adalah kebiasaan buruk. 

Namun, peringatan dari keluarga dan lingkungan sekitarnya tidak dihiraukan Manu yang sudah telanjur kecanduan menghirup aroma Pertalite.

"Kalau enggak menghirup aroma bensin badan terasa lemas dan aroma bensin ini rasanya enak," ungkapnya.

Ibunda Manu, Tarning, sendiri mengaku sudah seringkali mengingatkannya agar menghentikan kebiasaannya menghirup aroma Pertalite yang telah dilakukannya.

Setiap kali ditanyakan rasanya menghirup aroma Pertalite, anaknya selalu menjawab baunya enak dan kondisi badannya terasa lebih enak.

"Sudah diingatkan masih aja dilakukan, anaknya bilang badannya terasa lebih enak kalau sudah menghirup bensin," kata Tarning.

Tarning yang kini sedang menderita sakit stroke mengatakan, dirinya merawat Manu dan kakaknya yang kedua sendirian sejak ayahnya meninggal.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/05/09/161013878/remaja-di-bojonegoro-kecanduan-pertalite-sejak-tk-lemas-jika-sehari-tak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke