Salin Artikel

Murid SD di Probolinggo Menangis Saat Sekolahnya Disegel, Sempat Belajar di Rumah Ketua RT

Akibatnya, ratusan siswa di sana tidak bisa belajar. Tak hanya itu, sejumlah murid juga menangis karena tak bisa masuk ke sekolah lantaran penyegelan.

Ratusan murid dan guru akhirnya terpaksa mengikuti kegiatan belajar mengajar di rumah ketua RT setempat.

Beberapa saat kemudian, dilakukan mediasi antara Forkopimka dan ahli waris. Selanjutnya segel sekolah dibuka.

Para murid dan guru pun bisa mengikuti pelajaran di kelas masing-masing.

Camat Dringu, Heri Mulyadi menjelaskan, penyegelan terjadi sekitar pukul 07.30 WIB.

Kepolisian dan pemerintah daerah turun ke lokasi untuk melakukan mediasi dengan ahli waris bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikdaya) Kabupaten Probolinggo.

“Sekitar pukul 08.00 WIB, segel dan kunci rantai di pagar yang sebelumnya dipasang oleh yang bersangkutan telah dilepas dan anak-anak dapat melaksanakan kegiatan belajar mengajar seperti biasa,” kata Heri.

Heri menambahkan, lahan yang dibangun SDN tersebut adalah milik Noto (Almarhum), diwariskan kepada Sudirman alias Kadir (52) cucunya.

Pada tahun 2021 lalu, ahli waris telah mengirim surat kepada Disdikdaya. Isi surat tersebut menyampaikan bahwa tanah SDN Kalirejo adalah miliknya beserta ahli waris lainnya.

Di pertengahan tahun 2022, lanjut Heri, dilakukan musyawarah sebagai tindak lanjut atas surat yang telah dikirim oleh yang bersangkutan. Musyawarah itu dihadiri oleh ahli waris, pemerintah desa, pihak sekolah dan Disdikdaya.

“Kesimpulan musyawarah pada saat itu, ahli waris diminta untuk melengkapi administrasi surat-menyurat berupa Surat Keterangan Waris, keterangan yang penetapannya oleh Pengadilan Agama," jelas Heri.

Heri pun menegaskan, pihaknya akan memfasilitasi apabila ditemukan kendala dalam proses penyelesaian admnistrasi oleh pihak ahli waris lainnya. Ia berharap, masalah ini segera terselesaikan agar tidak ada lagi penyegelan bangunan sekolah.

Kapolsek Dringu Iptu Ansori yang datang ke lokasi menyebutkan bahwa segel telah dibuka.

"Mediasi sekitar satu jam. Akhirnya dibuka dan siswa bisa belajar," jelas Ansori.

Sementara itu, Kadir mengaku, alasan ia menyegel sekolah itu karena tidak ada respons atas surat yang dilayangkannya.

“Sudah berkirim surat tembusan tersebut sudah dilayangkan sejak 18 Desember 2021 lalu kepada Kepala Desa Kalirejo, Camat Dringu, Dinas Pendidikan serta Bupati Probolinggo, namun belum ada respons,” tutur Kadir. 

https://surabaya.kompas.com/read/2023/05/09/154542278/murid-sd-di-probolinggo-menangis-saat-sekolahnya-disegel-sempat-belajar-di

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke