Maling Satroni Sekolah di Jombang, Curi Barang Elektronik, Tinggalkan Sepasang Sandal Jepit

JOMBANG, KOMPAS.com - Aksi pencurian terjadi di dua sekolah di Desa Balongbesuk, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Kamis (4/5/2023).

Lembaga pendidikan di bawah naungan Kementerian Agama yang disatroni pencuri tersebut adalah Madrasah Ibtidaiyah serta RA Darul Ulum Desa Balongbesuk.

Kapolsek Diwek AKP Dwi Basuki Nugroho mengungkapkan, kasus pencurian di dua sekolah di kawasan lingkungan yang sama tersebut diduga terjadi pada Kamis dini hari.

Dia mengatakan, pencuri membawa kabur sejumlah barang elektronik dan barang berharga milik sekolah dengan nilai kerugian sekitar Rp 45 juta.

Dijelaskan Basuki, pihaknya menerima laporan kasus pencurian tersebut pada Kamis pagi dan segera menerjunkan petugas untuk melakukan pemeriksaan dan olah TKP.

Dari hasil pemeriksaan di lokasi, petugas menemukan sepasang sandal jepit yang diduga milik pelaku, serta sebuah obeng dengan gagang warna kuning.

“Kami amankan sebagai barang bukti, sebuah obeng dengan gagang warna kuning dan sandal jepit merek kiddrock,” kata Basuki, saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis siang.

Dia menuturkan, berdasarkan pemeriksaan dan olah TKP, pencuri mengambil barang elektronik dan barang berharga lainnya yang berada di ruang kantor dan guru MI, serta ruang kantor dan guru RA Darul Ulum.

Diduga, pelaku memasuki kedua ruangan itu dengan merusak jendela. 

“Pencuri merusak jendela lalu masuk ke ruang kantor Guru RA dan MI Darul Ulum, kemudian mengambil barang-barang milik Yayasan Darul Ulum,” ungkap Basuki.

Dia menyebutkan, barang-barang yang dicuri dari MI Darul Ulum yakni satu unit printer, monitor, 2 unit sound system, serta amplifier dan sebuah harddisk CPU.

Adapun dari RA Darul Ulum, yakni 1 set sound system dan mikrofon, dua kipas angin, aki, lima lampu LED, tagung gas 12 Kg, serta satu unit printer dan modem.

Basuki mengatakan, pihaknya terus melakukan penyelidikan untuk menemukan sosok pelaku pencuri yang menggasak barang-barang berharga milik lembaga pendidikan itu.