Salin Artikel

Upaya Mengurai Kepadatan Arus Balik Lebaran 2023 di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi

Langkah pertama yang dilakukan adalah menambah armada kapal penumpang, yang digunakan untuk Penyebrangan Jawa Bali dan sebaliknya.

Pihak pelabuhan saat ini mengoperasikan sebanyak 28-32 armada kapal dari 49 armada yang sudah disiagakan untuk angkutan mudik Lebaran 2023.

"Penggunaan kapal ini tergantung dari banyaknya jumlah penumpang yang akan menyebrang baik dari Ketapang ke Gilimanuk maupun sebaliknya," kata General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang Banyuwangi, Muhammad Yasin, Kamis (27/4/2023).

Mengoperasikan tujuh pasang dermaga

Untuk mengantisipasi kepadatan di areal Pelabuhan ASDP Ketapang, sebanyak tujuh pasang dermaga difungsikan.

"Ada tujuh dermaga yang melayani penyeberangan Ketapang-Gilimanuk, yakni dermaga movable bridge atau dermaga bergerak, dermaga ponton serta satu dermaga LCM (landing craft mechine)," ungkap Yasin.

Dijelaskan Yasin, ada satu dermaga tambahan yang biasanya digunakan untuk persiapan penyeberangan Banyuwangi tujuan Lembar Lombok.

"Darmaga ini akan difungsikan untuk penyeberangan menuju ke Gilimanuk Bali manakala terjadi lonjakan kepadatan," ujar Yasin.

Tak hanya itu, otoritas pelabuhan juga menyiagakan dua perbantuan kapal besar.

"Yakni KMP Jatra II dan KMP Palama, apabila kondisi pelabuhan benar-benar padat," terang Yasin.

Menyiapkan Kantong Parkir Kendaraan

Otoritas pelabuhan juga telah menyiapkan sejumlah kantong parkir khusus kendaraan.

"Lokasinya di Terminal Sritanjung Banyuwangi," kata Yasin.

Terminal Sritanjung Banyuwangi dipilih untuk para pengendara atau penumpang dari wilayah utara via Situbondo.

"Misalnya dari arah Surabaya yang akan ke Pelabuhan, kita siapkan tempat tersebut. Seluruh buffer zone dan rest area kita persiapkan untuk mengantisipasi membludaknya kendaraan menuju ke Bali," ungkap Yasin.

Sedangkan dari arah selatan Banyuwangi atau dari arah Jember, pihak pelabuhan telah bekerjasama dengan stakeholder terkait menyiapkan jalur lingkar Ketapang.

"Ini untuk mengurai kepadatan arus lalulintas di depan Pelabuhan," tutur Yasin.

Tak hanya itu, pihak pelabuhan juga menerapkan delaying system pada buffer zone yang telah disediakan. Selain di Sritanjung juga di ASDP Sport Center.

Sementara itu di Pelabuhan ASDP Gilimanuk Bali, parkir sementara berada di daerah Cekik Gilimanuk.

Tenda itu dipasang dengan posisi memanjang di areal parkir pelabuhan Ketapang, tak jauh dari pintu masuk darmaga kapal.

Tidak semua areal pelabuhan dipasang tenda pelindung. Sebab space lain digunakan untuk lalulintas mobil dan kendaraan logistik.

Tenda itu digunakan para pemotor sebagai langkah antisipasi antrean panjang kendaraan, agar tidak dehidrasi dan kelelahan akibat kepanasan di bawah terik sinar matahari.

Bukan hanya melindungi panas, tenda itu juga dapat digunakan para pemotor apabila sewaktu-waktu turun hujan.

"Sudah kita pasang beberapa hari lalu ya tendanya," kata Yasin.

Pemasangan tenda, lanjut Yasin juga dilakukan di Pelabuhan ASDP Gilimanuk Bali.

"Ini agar para penumpang lebih nyaman dalam mengantri masuk ke kapal," ujarnya.

Membeli Tiket Secara Online

PT. ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang juga menyarankan masyarakat untuk memesan tiket secara online.

Hal itu dilakukan untuk mengurai kepadatan penumpukan antrean kendaraan di areal Pelabuhan Ketapang Banyuwangi maupun di Pelabuhan Gilimanuk Bali.

"Tentu kalau dilakukan pemesanan tiket via online maka tidak akan menumpuk panjang di loket," kata Yasin.

Menurutnya, sistem pemesanan tiket penyeberangan via online dapat dilakukan melalui Ferizy. Rentan waktunya cukup panjang yakni 60 hari sebelum waktu penyeberangan.

Yasin menambahkan, pemesanan tiket lebih awal tersebut sebenarnya dilakukan untuk kenyamanan bersama, yakni antara penumpang dan operator.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/04/27/150049778/upaya-mengurai-kepadatan-arus-balik-lebaran-2023-di-pelabuhan-ketapang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke