Salin Artikel

Fenomena Gerhana Matahari Hibrida di Malang, 67 Persen Matahari Tertutup Bayangan Bulan

Kepala BMKG Stasiun Geofisika Kelas III Malang, Mamuri mengatakan, gerhana matahari kali ini untuk daerah Malang, maupun daerah Jawa Timur umumnya adalah kategori gerhana hibrida, yang hanya terlihat sebagian.

"Untuk di Malang gerhana matahari hibrida ini berlangsung selama 2.45 menit. Dimulai pukul 19.27 WIB. Puncaknya pada pukul 10.55 WIB, dan lepas kontak pada pukul 12.22," ungkapnya saat ditemui, Kamis (20/4/2023).

Untuk wilayah Indonesia, gerhana matahari total hanya terlihat di kawasan Biak Numfor, Papua.

Potensi tertutupnya matahari di kawasan Malang mencapai 0,67 magnitudo. Artinya 67 persen Matahari berpotensi tertutup bayangan Bulan.

"Potensi tertutupnya Matahari oleh bayangan Bulan ini setiap daerah berbeda-beda. Misalnya di Banyuwangi pontensi tertutupnya 0,72 magnitudo," terangnya.

Fenomena gerhana matahari hibrida, atau gerhana matahari sebagian ini terbilang cukup langka. Di Indonesia hanya terjadi sekitar 400 tahun sekali.

"Di Indonesia sebelumnya terjadi pada tahun 1800-an silam," jelasnya.

Sedangkan pada tahun ini terjadi 4 kali fenomena gerhana. Yakni gerhana matahari hibrida sekarang, gerhana cincin Oktober mendatang, dan gerhana bulan.

"Diperkirakan gerhana matahari hibrida semacam ini akan melewati Indonesia lagi pada tahun 2049 mendatang," pungkasnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/04/20/122212478/fenomena-gerhana-matahari-hibrida-di-malang-67-persen-matahari-tertutup

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke