Salin Artikel

Marhaen Djumadi Dilantik Jadi Bupati pada HUT Ke-1.086 Nganjuk

Prosesi pelantikan Kang Marhaen, sapaan akrab Marhaen Djumadi, berlangsung di Gedung Negara Grahadi, Kota Surabaya, Jawa Timur, pagi tadi.

Adapun yang menjadi istimewa, pelantikan Kang Marhaen oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa itu bertepatan dengan momen Hari Ulang Tahun (HUT) ke-1.086 Nganjuk, yang saban tahun diperingati tiap tanggal 10 April.

Kang Marhaen mengaku bersyukur atas pelantikan ini. Setelah dilantik menjadi Bupati Nganjuk, ia mengaku mendapat beberapa pesan dari Khofifah.

“Ya Bu Khofifah juga menyampaikan ‘Pak Bupati sabar’. Ya memang harus sabar,” kata Kang Marhaen kepada wartawan di Nganjuk usai menghadiri rapat paripurna peringatan hari jadi ke-1086 Nganjuk di DPRD Nganjuk, Senin (10/4/2023).

Politikus PDI Perjuangan (PDI-P) ini menuturkan, ia harus menunggu kurang lebih lima bulan untuk dilantik menjadi Bupati Nganjuk, usai perkara bupati terdahulu telah inkrah di pengadilan.

“Kurang lebih lima bulan ya kita menunggu dari inkrah, ya enggak apa, alhamdulillah hari ini dilantik, ya kita syukuri bersama-sama,” ujarnya.

Dengan dilantiknya Kang Marhaen, praktis kini ia hanya akan menjabat sebagai Bupati Nganjuk sisa masa jabatan periode 2018-2023 kurang dari enam bulan. Sebab, masa jabatan Kang Marhaen akan berakhir pada 24 September 2023 mendatang.

“Ini adalah tantangan, masih kurang lebih 5-6 bulan untuk mempercepat akselerasi program-program (pembangunan),” tuturnya.

Di antara yang bakal menjadi prioritas Kang Marhaen dalam sisa masa jabatan ini yakni dengan melakukan penataan birokrasi di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nganjuk.

“Saya itu orangnya profesional. Karena background saya konsultan pemerintah daerah, supaya tidak ada unsur like dislike, tapi bagaimana kita penataan ini sesuai dengan kompetensi, sesuai dengan kapasitas kepala OPD dan seterusnya,” jelasnya.

Selain penataan birokrasi, Kang Marhaen mengaku juga akan berusaha menuntaskan program pembangunan infrastruktur jalan.

Sementara Ketua DPRD Kabupaten Nganjuk Tatit Heru Tjahjono berharap dengan dilantiknya Kang Marhaen menjadi Bupati Nganjuk, dapat memperbaiki tata kelola pemerintahan di Kabupaten Nganjuk.

“Yang selama ini ada kendala karena dia Plt harus ke KASN, harus ke Kemendagri, ini benar-benar bisa melakukan kegiatan dengan efektif, selogan beliau sat set sat set ini memang benar-benar harus dilakukan,” paparnya.

Adapun mengingat jabatan Kang Marhaen sebagai Bupati Nganjuk hanya kurang dari enam bulan, Tatit menyebut posisi Wakil Bupati Nganjuk sisa masa jabatan periode 2018-2023 bakal kosong.

“Kosong, otomatis kosong karena memang regulasinya seperti itu, sisa jabatan tinggal lima bulan, maka otomastis kosong tidak diisi wakil (bupati),” pungkas Tatit.

Untuk diketahui, pelantikan Kang Marhaen mejadi Bupati Nganjuk sisa masa jabatan periode 2018-2023 telah melalui proses panjang.

Mulanya DPRD Kabupaten Nganjuk melalui rapat paripurna telah memberhentikan Bupati nonaktif Nganjuk Novi Rahman Hidhayat, dan mengusulkan Kang Marhaen menjadi Bupati Nganjuk sisa masa jabatan 2018-2023 pada Jumat (10/3/2023) silam.

Sebagaimana diketahui, Novi diberhentikan dari jabatannya setelah menjadi terpidana dalam kasus tindak pidana korupsi penerimaan dan pemberian uang dalam mutasi jabatan di lingkungan Pemkab Nganjuk pada tahun 2021.

Di mana Novi divonis pidana penjara selama empat tahun dan enam bulan, serta pidana denda sebesar Rp 200 juta. Saat ini Novi ditahan di Rutan Klas IIB Nganjuk.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/04/10/144433378/marhaen-djumadi-dilantik-jadi-bupati-pada-hut-ke-1086-nganjuk

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com