Salin Artikel

Kronologi Ledakan Elpiji di Surabaya, 7 Orang Jadi Korban, Salah Satunya Balita

Dari tujuh orang itu salah satunya adalah seorang balita berusia tiga tahun.

"Korban ada tujuh, salah satunya balita dan sisanya dewasa," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya Buyung Hidayat, Jumat (31/3/2023), seperti dilansir dari Antara.

Menurutnya, tujuh korban luka itu adalah M. Soewono (67), Suriyah (52), Nurul Hidayati (28), M (3), Eny Latifah (38), Yuni Lestari (30), dan Titi (68).

Tiga korban yaitu Soewono, Suriyah, Nurul Hidayati, dan M ialah penghuni rumah. Sedangkan Eni Hidayati, Yuni Lestari dan Titi adalah karyawan katering.

Mereka mengalami luka bakar antara 5 hingga 25 persen.

Kronologi

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya Dedik Irianto mengatakan, kebakaran diduga dipicu kebocoran regulator elpiji.

Hal itu terjadi ketika keluarga tersebut sedang memasak pesanan nasi kuning.

"Ketika hendak membuat pesanan nasi kuning, elpiji habis. Kemudian hendak dilakukan pergantian elpiji ke salah satu kompor," kata Dedik.

Tetapi ternyata ada api yang masih menyala.

"Namun (api) masih menyala, karena posisi memasak di lorong sehingga dengan cepat (api) menyambar," kata dia.

Sebanyak lima tabung elpiji disita dalam rumah. Api akhirnya berhasil dipadamkan.

Wali Kota jamin pengobatan

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menjamin bantuan pengobatan bagi para korban ledakan.

"Pasti kami akan bantu, ada BPJS kami akan cover itu. Insya Allah kami akan tindak lanjuti dan bantu dengan pengobatan BPJS yang kami punya," katanya.

Dia pun meminta masyarakat lebih berhati-hati agar kejadian serupa tak terulang.

"Kepada seluruh warga Surabaya, lebih hati-hati dan waspada," ungkapnya.

Sumber: Antara

https://surabaya.kompas.com/read/2023/03/31/224910178/kronologi-ledakan-elpiji-di-surabaya-7-orang-jadi-korban-salah-satunya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke