Salin Artikel

Wali Kota Surabaya Akan Dampingi Bonek ke Semarang untuk Saksikan Laga PSIS VS Persebaya

Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya, Wiwiek Widayati mengatakan, Wali Kota Eri Cahyadi secara langsung akan mengawal dan mendampingi rombongan tim suporter dari Kota Surabaya menuju ke Kota Semarang.

Apalagi, Wali Kota Eri ingin kembali menggaungkan kembali budaya Tret Tet Tet di kalangan Bonek. Budaya Tret Tet Tet, merupakan istilah Bonek yang berani melancong ke kandang lawan.

"Beliau ingin budaya Tret Tet Tet juga dihidupkan kembali. Wali Kota Eri menyampaikan bahwa Bonek sudah berubah dan beliau berharap sekali Bonek akan tertib, karena seduluran saklawase (persaudaraan selamanya)," kata Wiwiek, Sabtu.

Pemdampingan dilakukan lantaran Pemkot Surabaya sudah berkomitmen untuk melindungi dan menjaga nama baik Bonek dalam mendukung Persebaya Surabaya. Selain itu, pendampingan ini juga dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan.

Salah satunya seperti peristiwa di Kota Semarang pada Rabu (8/2/2023) lalu. Saat itu terdapat oknum yang mengenakan atribut suporter Tim Bajol Ijo yang melakukan aksi tidak terpuji dan meresahkan warga.

Pemkot Surabaya juga telah menggelar pertemuan bersama koordinator tiap tribun dan perwakilan manajemen Persebaya di Ruang Rapat Rapat Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kota Surabaya, Sabtu (25/3/2023).

Dalam pertemuan tersebut, mereka bertukar pikiran dalam pembahasan teknis keberangkatan para suporter menuju ke arena laga pertandingan. Sebab, panitia pelaksana menyediakan alokasi 1.000 tiket khusus untuk suporter Persebaya Surabaya.

"Hari ini diinisiasi oleh Pak Asisten II (Irvan Widyanto), kita berkoordinasi dengan koordinator tribun tentang mekanisme pemberangkatan. Tentunya, untuk memberangkatkan teman-teman Bonek ke Semarang bisa berjalan dengan lancar," kata dia.

"Dan kami melihat sebetulnya para koordinator tribun ini juga sangat profesional. Artinya sudah sering melakukan aktivitas untuk pemberangkatan para Bonek," ungkap dia.

Ia menjelaskan bahwa rapat koordinasi antara Pemkot Surabaya dan Pemkot Semarang akan kembali digelar. Sebab, mekanisme pembahasan di Jumat (24/3/2023) kemarin itu belum mengundang koordinator tribun.

"Jadi kalau besok Senin (27/3/2023) ada meeting (rapat koordinator). Harapannya koordinator tribun bisa memberikan masukan untuk menjaga keamanan dan kenyamanan saat pertandingan," kata dia.

Sementara itu, salah satu koordinator Husain Gozali menyampaikan terima kasih kepada Wali Kota Eri beserta jajaran Pemkot Surabaya yang terus memberikan fasilitas kepada Bonek, setiap Persebaya Surabaya berlaga.

"Kita akan membudayakan kembali Tret Tet Tet. Kita memulai lagi di ke era 1990-an bahwa Bonek wani (berani)tertib. Karena bagaimanapun juga Tret Tet Tet merupakan cikal bakal Bonek," kata dia.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/03/25/223931278/wali-kota-surabaya-akan-dampingi-bonek-ke-semarang-untuk-saksikan-laga-psis

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com