Salin Artikel

Kisah Mengharukan Siswa MAN di Blitar, Iuran Belikan Ponsel untuk Teman yang Membutuhkan

Dalam video yang diunggah oleh akun khusnaaisha itu tampak seorang siswa pria menerima kardus berisi ponsel.

Siswa yang diketahui bernama Muhzin tersebut juga meletakkan telapak tangannya ke wajah untuk menutupi air mata haru.

Tak hanya penerima hadiah, sejumlah siswa lainnya juga ikut menitikkan air mata.

Video berdurasi 28 detik itu telah ditonton oleh lebih dari 2,3 juta kali, disukai lebih dari 333.800 kali, dan mendapatkan komentar sebanyakk 4.944 hingga Selasa (21/3/2023).

Diketahui peristiwa itu terjadi di sebuah ruang kelas Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kota Blitar, Jawa Timur.

Cerita di balik video

Pemilik akun khusnaaisha, Khusna Aisha Candra Ningtyas mengatakan bahwa peristiwa yang diabadikan di video tersebut sebenarnya terjadi sudah beberapa bulan lalu, yakni pada akhir Desember 2022. Namun baru 4 hari lalu dia mengunggah video tersebut.

Khusna mengaku ingin membagikan pengalaman mengharukan yang direkam dengan ponselnya.

Dia tidak menyangka unggahannya tersebut akhirnya viral di media sosial.

Menurut Khusna, ponsel baru yang diberikan kepada Muhzin dibeli dari uang hasil patungan semua siswa di Kelas IPA 3, MAN 1 Kota Blitar, dengan dukungan dari Guru Wali Kelas Anik Nurchatimah.

“Ide patungan ini dari teman-teman semua. Karena kita sudah lama prihatin dengan Muhzin yang selama ini pakai HP yang sangat tidak layak pakai,” ujar Khusna saat dihubungi Kompas.com, Selasa.

Anik, sang guru wali kelas disebut sangat mendukung begitu mendengar gagasan patungan membelikan ponsel baru untuk Muhzin.

Selanjutnya rencana tersebut diberitahukan pada orangtua masing-masing siswa.

Menurut Khusna, selama ini Muhzin memang sering menemui kendala dalam kegiatan belajarnya ketika harus menggunakan ponsel.

“Muhzin ini sering kalau ngumpulin tugas melalui HP, dia harus mengikat baterei modifikasian dengan karet agar HP tetap menyala saat dikumpulkan ke guru,” kata Khusna.

Kedua orangtua Muhzin diketahui bekerja sebagai petani di wilayah pinggiran Kabupaten Blitar di Kecamatan Ponggok yang berjarak sekitar 20 kilometer dari Kota Blitar ke utara.

Iuran Rp 1,8 juta untuk membeli ponsel

Pada awal Desember, ujarnya, gagasan untuk patungan itu segera dijalankan. 

Para siswa membuat sebuah grup di aplikasi WhatsApp dengan anggota semua siswa kelas IPA 3 kecuali Muhzin. Tiga pekan kemudian, lanjutnya, uang sebesar Rp 1,8 juta terkumpul.

“Tim yang bertugas membeli HP akhirnya memilih HP merk Realme C33 dengan RAM 4 GB dan uangnya masih sisa. Uang sisanya kita belikan paket data dan cover pelindung HP,” tambah Khusna.

Hadiah tersebut diterima oleh Muhzin dengan kaget sekaligus terharu.

Kompas.com mencoba menghubungi Muhzin, namun dia menolak menjawab telepon.

“Maaf, Kak, saya sedang sibuk. Alhamdulillah Allah memberiku taman-teman yang baik. Semoga suatu saat nanti aku bisa berbuat sesuatu yang bermanfaat bagi kalian teman-teman kelasku. Aamiin,” kata Muhzin melalui pesan singkatnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/03/21/174456778/kisah-mengharukan-siswa-man-di-blitar-iuran-belikan-ponsel-untuk-teman-yang

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com