Salin Artikel

Detik-detik Pembacokan Saat Karnaval di Bangkalan, Pelaku Sakit Hati gara-gara Gagal Jadi Cakades

KOMPAS.com - Insiden berdarah terjadi dalam karnaval imtihan di Desa Glisgis, Kecamatan Modung, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Kamis (16/3/2023).

Pria berinisial S (47), warga Desa Mangga'an, Kecamatan Modung, membacok MR (37). Korban diketahui merupakan Ketua Panitia Pemilihan Kepala Desa (P2KD) Mangga'an.

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Bangkalan AKBP Wiwit Ari Wibisono mengatakan, peristiwa itu dipicu oleh rasa sakit hati pelaku terhadap korban karena namanya dicoret sebagai bakal calon kepala desa (cakades).

S tak lolos dalam verifikasi berkas lantaran tidak melampirkan surat pemberhentian dari keanggotaan Badan Permusyawaratan Desa (BPD).

"Motifnya sakit hati, karena tidak diluluskan oleh korban atas hasil verifikasi, karena tersangka ini masih menjadi anggota BPD belum diberhentikan, yang dibuktikan dengan surat dari Bupati Bangkalan," ujarnya, Jumat (17/3/2023).

Wiwit menuturkan, pembacokan terjadi di tengah keramaian. Kala itu, korban bersama istri sedang mengantar anaknya yang berusia bocah. Di saat yang bersamaan, S juga sedang mengantar anaknya.

Dikutip dari Tribun Madura, berdasarkan keterangan pelaku kepada polisi, saat S melihat keberadaan korban di tempat karnaval, dia sempat pulang ke rumah untuk mengambil parang.

Setibanya kembali di lokasi, pelaku tiba-tiba membacok korban dari belakang. Akibat sabetan senjata tajam itu, MR menderita luka di bagian kepala.

"Alhamdulillah korban MR berhasil diselamatkan dan kondisinya membaik," ucapnya.


Berselang sekitar lima jam usai kejadian, pelaku yang sempat bersembunyi akhirnya berhasil ditangkap polisi.

Akibat perbuatannya, S dijerat Pasal 354 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) terkait Penganiayaan Berat. Ia terancam dihukum kurungan penjara selama 8 tahun.

Atas kejadian ini, Wiwit berharap agar kontestasi pemilihan kepala desa gelombang dua di Kabupaten Bangkalan dapat berjalan lancar dan kondusif.

"Apabila tidak lulus verifikasi atau kalah atau menang, sebaiknya kita tidak berkonflik karena ketika berkonflik kasihan masyarakat. Menang jadi arang kalah jadi abu. Sebaiknya kita jaga kondusifitas bersama," ungkapnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Surabaya, Muchlis | Editor: Krisiandi)

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunMadura.co dengan judul Karnaval Berdarah di Bangkalan, Pria Ngamuk Imbas Gagal Jadi Kades, Bebuat Nekat di Tengah Keramaian

https://surabaya.kompas.com/read/2023/03/19/084500278/detik-detik-pembacokan-saat-karnaval-di-bangkalan-pelaku-sakit-hati-gara

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke