Salin Artikel

Kawah Kamojang di Jawa Barat: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

KOMPAS.com - Kawah Kamojang terletak di Desa Laksana, Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Kawah Kamojang merupakan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yang banyak dikunjungi wisatawan.

Wisatawan tidak hanya melihat keindahan kawah melain juga dapat beraktivitas di kawasan wisata alam ini.

Kawah Kamojang

Daya Tarik Kawah Kamojang

Kawah Kamojang merupakan kawah gunung berapi yang masih aktif. Hal tersebut ditandai dengan adanya gemuruh uap yang keluar dari perut bumi.

Kawasan Kawah Kamojang memiliki setidaknya 23 kawah, dua diantaranya berbentuk danau dengan asap yang mengepul dipermukaan air.

Namun setidaknya ada tiga kawah yang menjadi daya tarik wisata, yaitu Kawah Brecek, Kawah Hujan, dan Kawah Kereta Api.

Kawah Kereta merupakan kawah yang sering dikunjungi oleh wisatawan.

Nama Kawah Kereta tidak lain karena kawah tersebut mengeluarkan bunyi seperti kereta api.

Suara kereta tersebut berasal dari uap yang keluar melalui celah bebatuan dari perut bumi.

Pada kawah tersebut, pengunjung juga akan melihat pembangkit listrik tenaga uap serta pipa-pipa penyalur panas dari perut bumi.

Ada sejumlah kegiatan yang dapat dilakukan di Kawah Kamojang. Aktivitas Kawah Kamojang untuk wisatawan, yaitu:

  • Berfoto

Wisatawan dapat berswafoto atau membidikan kamera di sejumlah sudut. Uap panas bumi kawasana wisata ini dapat menjadi latar belakang yang menarik.

  • Sauna

Wisatawan dapat menikmati sauna alami dari panas yang berasal dari perut bumi ini.

Kawah Hujan merupakan tempat yang biasa digunakan sebagai tempat sauna alami oleh para wisatawan.

Sauna alami dipercaya sebagai pengobatan sejumlah penyakit, seperti asma, flu, jantung, stoke, eksim, hernia, dan lain sebagainya.

Rute Kawah Kamojang

Jarak tempuh Kawah Kamojang dari Kota Bandung sekitar 44,4 kilometer dengan waktu tempuh kurang lebih 1,5 jam.

Perjalanan akan melalui Jalan Laswi, Jalan Buah Batu, Jalan Terusan Bojongsoang, Jalan Siliwangi, Jalan Raya Laswi, Jalan Ciparay, Jalan Cikaro, Jalan Oma Anggawisastra, Jalan Patrol, dan Jalan Cukang Monteng.

(Penulis: Wahyu Adityo | Editor: Ni Luh Made Pertiwi F)

Sumber:

Google Maps, direktoripariwisata.id, dan https://travel.kompas.com

https://surabaya.kompas.com/read/2023/03/15/223114478/kawah-kamojang-di-jawa-barat-daya-tarik-aktivitas-dan-rute

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com