Salin Artikel

Maling Kambing di Nganjuk Tewas Dikeroyok Warga, 6 Pelaku Diamankan Polisi

NGANJUK, KOMPAS.com – Jamal (58), warga Desa Blongko, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, tewas dikeroyok warga pada Sabtu (11/3/2023) dini hari. Ia dikeroyok warga saat terpergok hendak mencuri kambing.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor (Polres) Nganjuk, Ajun Komisaris Polisi (AKP) I Gusti Agung Ananta Pratama membenarkan kejadian tersebut.

“Yang bersangkutan ini (Jamal) terpergok warga pada saat itu sedang mencuri kambing,” jelas Gusti kepada wartawan di Nganjuk, Selasa (14/3/2023).

Sebelum ini, pencurian kambing kerap terjadi di Desa Blongko. Warga pun geram dan memutuskan untuk bersama-sama meronda dan berjaga kampung.

Adapun Jamal memiliki rekam jejak yang tidak baik di mata masyarakat karena pernah kedapatan mencuri.

“Memang ada informasi banyak kambing yang hilang, tapi sampai saat ini belum ada laporan, sehingga sekali lagi disampaikan kepada masyarakat agar melaporkan ke Polsek ataupun Polres agar kita tindaklanjuti,” ucap Gusti.

Gusti menegaskan tindakan warga yang main hakim sendiri tidak dibenarkan.

“Jadi tidak dibenarkan, sekali lagi karena negara kita negara hukum, tidak dibenarkan untuk main hakim sendiri. Jadi kita akan tetap proses sesuai aturan yang berlaku,” lanjutnya.

Amankan 6 pelaku

Pihak Reskrim Polres Nganjuk telah mengamankan enam terduga pelaku pengeroyokan yang menyebabkan Jamal tewas. Tujuh terduga pelaku lainnya masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) atau buron polisi.

“Dari yang melakukan pengeroyokan ini kita amankan kemarin tujuh orang, namun setelah melaksanakan gelar yang enam orang terpenuhi unsur,” papar Gusti.

“Sehingga menyebabkan meninggalnya pelaku percobaan pencurian tersebut (Jamal), dan tujuh orang lainnya masih kita DPO, dan tetap coba kita kejar, dan saya meminta agar segera menyerahkan diri,” imbau Gusti.

Motor korban dibakar

Tak hanya mengeroyok Jamal hingga tewas, massa juga membakar motor Jamal.

Gusti menjelaskan, usai menghajar Jamal, massa membawa yang bersangkutan ke sebuah makam yang jaraknya sekitar 500 meter dari lokasi kejadian. Di pemakaman umum ini warga hendak membakar Jamal.

Menurut Gusti, aksi nekat warga ini berhasil dicegah Bintara Pembina Desa (Babinsa) dan Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) Desa Blongko yang saat itu baru tiba di area pemakaman.

“Sehinga Babinsa dan Bhabinkamtibmas menyuruh setop melakukan tindakan main hakim sendiri, sehingga pada saat itu tidak jadi dibakar korban, sehingga motornya yang dibakar,” ungkap Gusti.

Kini, keenam pelaku pengeroyokan yang diringkus polisi telah diamankan di Polres Nganjuk. Mereka terancam Pasal 170 dan atau Pasal 406 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) dengan pidana penjara paling lama 12 tahun.

“Para pelaku ini kita kenakan Pasal 170 ayat 3 di mana dia menyebabkan meninggal dunia, dan atau (pasal) 406 karena yang bersangkutan itu ingin membakar korban namun yang dibakar akhirnya sepeda motor,” pungkas Gusti.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/03/14/160648978/maling-kambing-di-nganjuk-tewas-dikeroyok-warga-6-pelaku-diamankan-polisi

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com