Salin Artikel

Korban Tewas Saat ledakan di Malang Dikenal Sering Buat Petasan Sebelum Ramadhan

Diduga ledakan berasal dari bahan baku petasan.

Selain menewaskan Hasan, ledakan tersebut membuat dua remaja mengalam luka-luka. Mereka adalah M Riski Abdullah (14) dan Sarifuddin (11).

Johan (17), warga sekitar lokasi menyebut korban Hasan dikenal sering membuat petasan sebelum bulan Ramadhan.

Menurutnya, Hasan selalu meracik sendiri bahan-bahan petasannya.

"Memang, korban Hasan ini sering membuat petasan, khususnya saat menjelang bulan puasa. Dia ini meracik sendiri obatnya (bahan baku petasan)," terangnya, Minggu (12/3/2023),

"Korban ini teman bermain saya sejak kecil. Sejak di SMK, korban ini bikin petasan dan sering melakukan eksperimen," imbuhnya.

Johan menambahkan Hasan sebenarnya telah bekerja di Gresik dan pulang ke rumah seminggu sekali.

Sementara rumah yang diduga digunakan untuk meracik petasan adalah rumah kosong yang dulu ditinggali sang kakek sebelum meninggal.

"Tiap seminggu sekali, selalu pulang ke sini. Dua rumah yang meledak itu adalah rumah kosong peninggalan mbah-nya," kata dia.

"Biasanya, difungsikan sebagai dapur apabila ada kegiatan slametan (hajatan). Kalau rumah orang tuanya korban, ada di pojokan dekat rumah mbah-nya yang hancur itu," bebernya.

Seorang warga lainnya, Kusrin (72) mengatakan ledakan terjadi setelah warga selesai salat Maghrib.

"Tiba-tiba, ada suara ledakan keras sekali. Padahal, rumah saya dengan lokasi rumah yang meledak berjarak sekitar satu kilometer," paparnya, Minggu.

Ia bergegas mendekati sumber suara ledakan dan menemukan dua rumah sudah hancur.

"Saat saya mendekat, ternyata dua rumah sudah hancur. Ada korbannnya juga dan langsung dibawa ke rumah sakit," imbuhnya.

Korban yang meninggal ditemukan dalam keadaan penuh luka bakar di beberapa bagian tubuh.

Sementara itu, korban Riski mengalami luka di bagian kepala karena tertimpa reruntuhan bangunan, sedangkan Sarifuddin mengalami luka di bagian perut.

Korban meninggal telah dimakamkan di TPU setempat pada Sabtu (11/3/2023) malam sekitar pukul 23.00 WIB.

Lia, mengatakan saat terjadi ledakan, saudaranya yang bernama Hasan berada di dalam rumah sang kakek.

Sementara dua korban yang terluka berada di rumahnya masing-masing yang berdekatan dengan sumber ledakan.

“Saat kejadian itu Hasan berada di rumah mbah-nya yang meledak, setahu saya dia sendirian disitu. Sedangkan dua korban yang luka itu di rumah mereka sendiri. Masih saudara. Rumahnya sampingan. Terus tiba-tiba ada ledakan itu,” ungkapnya, Minggu.

Kapolsek Kasembon, AKP Guguk Windu Hadi, mengatakan korban meninggal saat berada di rumah kosong milik almarhum kakek korban.

Menurutnya, ada lima bangunan yang rusak akibat ledakan ini, mulai dari rusak ringan hingga berat.

“Lokasi ledakan di rumah kosong milik almarhum Bapak Saiin yang merupakan kakek korban meninggal, Kemudian rumah Bapak Mualif kondisi atap dan tembok rusak parah,” paparnya.

Tim Labfor Polda Jatim masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk memastikan penyebab ledakan.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Nugraha | Editor: Ardi Priyatno Utomo, Dita Angga Rusiana), Tribunnews.com

https://surabaya.kompas.com/read/2023/03/12/173700678/korban-tewas-saat-ledakan-di-malang-dikenal-sering-buat-petasan-sebelum

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke