Salah satu pedagang di Pasar Prenduan Sumenep Rahmad mengatakan, harga cabai rawit naik dari Rp 60.000 per kilogram menjadi Rp 74.000 per kilogram.
"Kenaikan terjadi sejak satu pekan terakhir, kalau berkaca dari tahun-tahun sebelumnya, memang terjadi kenaikan mendekati bulan Ramadhan," kata Rahmad, salah satu pedagang di pasar Prenduan Sumenep, Kamis (9/3/2023).
Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, kenaikan harga cabai rawit akan bertahan hingga selesai lebaran.
Ia mengaku tak tahu penyebab harga komoditi itu naik. Sampai saat ini, permintaan terhadap cabai rawit masih normal, stok bahan pangan itu juga aman.
"Pokoknya semua hampir merata mengalami kenaikan, cuma yang paling tinggi cabai rawit," jelas Rahmad.
Salah satu warga Sumenep, Kholisah (37), juga mengeluhkan kenaikan harga bahan pangan tersebut. Kenaikan harga itu membuat kuantitas bahan pokok yang dibelinya berkurang.
"Cabai rawit ini saja tembus Rp 74.000 per kilogram, mau tidak mau harus tetep beli, namanya juga kebutuhan palingan jumlahnya dikurangi biasanya beli sekilogram sekarang beli setengah kilo," tuturnya.
Kholisah berharap pemerintah bisa memeriksa harga bahan pokok secara langsung di lapangan.
"Saya harap pemerintah dapat melakukan pengecekan di pasar-pasar tradisional karena kondisi ini sangat memberatkan," jelasnya.
https://surabaya.kompas.com/read/2023/03/09/185959178/harga-bahan-pangan-di-sumenep-naik-jelang-ramadhan-pedagang-paling-tinggi
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan