Salin Artikel

Kerusuhan Kanjuruhan, Ketua Panpel Arema FC Divonis 1 Tahun 6 Bulan Penjara

Vonis hakim tersebut jauh lebih ringan dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) sebelumnya yakni enam tahun delapan bulan penjara.

"Menjatuhkan pidana kepada terdakwa satu tahun enam bulan," kata Ketua Majelis Hakim Achmad Sidqi saat membacakan putusan.

Haris disebut terbukti melanggar Pasal 359 KUHP, Pasal 360 ayat (1) KUHP dan Pasal 360 ayat (2) KUHP juncto Pasal 103 ayat 1 juncto Pasal 52 Undang-Undang No 11 tahun 2022.

Majelis hakim menilai Haris telah lalai hingga menyebabkan 135 korban meninggal dunia, dan 600 lebih luka-luka.

"Menyatakan Abdul Haris terbuti sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana karena kealpaannya menyebabkan orang lain mati dan mengalami luka," ujar Achmad Sidqi.

Hal yang memberatkan vonis terdakwa menurut dia adalah perbuatan Haris kurang mengantisipasi kondisi darurat yang timbul dalam sepak bola.

Sementara hal yang meringankan ada beberapa alasan. Antara lain terdakwa sudah meneruskan permintaan Kapolres Malang saat itu yakni AKBP Ferli Hidayat, untuk memajukan jadwal pertandingan demi alasan keamanan.

"Namun alasan itu tidak dipenuhi karena berbenturan dengan kepentingan bisnis semata karena LIB terikat kontrak dengan Indosiar," ucapnya.

Hal lain yang meringankan, terdakwa  belum pernah dipidana, dan sudah lama mengabdi di dunia sepak bola.

Atas putusan tersebut, tim kuasa hukum terdakwa dan tim JPU menyatakan pikir-pikir.

Kerusuhan Kanjuruhan menyerat 5 terdakwa. Selain Ketua Panpel Arema FC Abdul Haris, juga Suko Sutrisno selaku Security Officer, serta 3 terdakwa dari kepolisian. Mereka yakni eks Danki 1 Brimob Polda Jatim AKP Hasdarmawan, eks Kabag Ops Polres Malang Kompol Wahyu Setyo Pranoto dan eks Kasat Samapta Polres Malang AKP Bambang Sidik Achmadi.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/03/09/133915478/kerusuhan-kanjuruhan-ketua-panpel-arema-fc-divonis-1-tahun-6-bulan-penjara

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke