Salin Artikel

Ponorogo Bangun Museum Reog Super Megah, Pemprov Jatim Bantu Rp 30 Miliar

"Pemprov Jatim melalui bantuan keuangan akan mendukung pembangunan museum Reog di Ponorogo sebesar Rp 30 miliar," kata Khofifah melalui keterangan resminya Senin (6/3/2023).

Selebihnya, menurut Khofifah, tugas Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko saat ini mencari investor yang mendukung pendanaan pembangunan museum tersebut.

"Pak Bupati harus mengejar mencari investor agar pembangunan sesuai masterplan dapat dilaksanakan," jelasnya.

Akhir pekan lalu, Khofifah mengaku sudah mengunjungi lokasi yang rencananya akan dibangun patung Reog terbesar yang pernah ada yakni di Penambangan Batu Kapur Kecamatan Sampung Ponorogo.

Menurutnya, Monumen Reog dan Museum Peradaban (MRMP) itu jika sudah beroperasi akan terintegrasi dengan banyak daerah wisata pendukung lainnya. Seperti wisata Sarangan di Magetan dan Tawangwangu di Karanganyar Jawa Tengah.

"Monumen Reog ini letaknya dekat dengan Kawasan Wisata Sarangan, Magetan dan Tawangmangu, Jawa Tengah. Jarak tempuhnya dengan wisata Sarangan dan Tawangmangu sekitar 30 menit," jelasnya.

Dengan tinggi monumen mencapai 126 meter, MRMP ini diharapkan menjadi destinasi wisata baru dan bakal menjadi kebanggaan masyarakat Ponorogo. Terlebih monumen ini akan mengalahkan ketinggian patung GWK Bali yang tingginya 121 meter. 

"Dilihat dari masterplannya, keberadaan monumen reog ini akan menjadi sesuatu yang monumental dan mengandung nilai legenda dan sejarah yang tinggi bagi kesenian Reog," katanya.

Dimulai pembangunannya sejak akhir tahun 2022, pembangunan museum reog  ditargetkan akan rampung menjadi kawasan wisata terintegrasi di akhir tahun 2024.

Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko meyakini jika monumen Reog sudah jadi dengan tinggi 126 meter bakal menjadi patung tertinggi di Indonesia.

"Lima meter lebih tinggi dari patung GWK yang saat ini di urutan ketiga patung tertinggi di dunia," katanya.

MRMP dirancang dengan konsep bangunan yang mengadopsi prinsip-prinsip arsitektur vernakular khususnya Jawa yang diinterpretasikan ke dalam tata bangunan yang tidak masif, tersebar namun tertata, mempunyai atap dengan overstek lebar, ruang seni dengan bukaan untuk ventilasi silang, dan pencahayaan alami yang lebih maksimal.

Sedangkan untuk menjaga keberlanjutan keanekaragaman hayati, kawasan ini dilengkapi dengan bioswale yang berguna sebagai daerah resapan air hujan. Hal ini akan mengembalikan fungsi kawasan sebagai kawasan lindung dan kawasan konservasi air.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/03/06/171856178/ponorogo-bangun-museum-reog-super-megah-pemprov-jatim-bantu-rp-30-miliar

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com