Salin Artikel

Kenduri Durian dan Upaya Menggaet Wisatawan di Jombang

Ribuan wisatawan, baik dari Jombang maupun dari beberapa daerah di Jawa Timur, memadati lapangan yang menjadi tempat pelaksanaan Kenduren Wonosalam.

Kenduri durian Wonosalam merupakan kegiatan berbagi durian gratis kepada wisatawan.

Momentum tersebut, disebut mampu menyedot minat ribuan wisatawan untuk berkunjung ke Wonosalam.

Menggaet wisatawan

Bupati Jombang Mundjidah Wahab mengungkapkan, Kenduren Wonosalam layak menjadi ikon wisata untuk meningkatkan kunjungan turis ke Kabupaten Jombang, khususnya kunjungan ke wilayah Wonosalam. 

Kecamatan Wonosalam yang wilayahnya berada di kawasan Gunung Anjasmoro, selain dikenal sebagai daerah penghasil durian, juga memiliki beberapa destinasi wisata alam. 

Menurut Mundjidah, Kenduri Durian Wonosalam terbukti mampu meningkatkan kunjungan wisatawan, baik lokal maupun dari berbagai daerah di Indonesia.

Atas pertimbangan itu, Mundjidah menyebut jika Kenduren Wonosalam pantas dijadikan ikon wisata Kabupaten Jombang, bahkan juga cukup layak untuk menjadi ikon wisata Jawa Timur.

“Ini kita jadikan ikon (wisata) Kabupaten Jombang dan mudah-mudahan bisa menjadi ikon Jawa Timur. Kita harus terus berupaya menjadikan Kenduren Wonosalam ini menjadi ikon Jawa Timur,” kata Mundjidah, Minggu.

Dia mengungkapkan, sejak digelar pada 2012, wisatawan yang berkunjung saat menjelang hingga hari H pelaksanaan Kenduri Durian, jumlahnya terus meningkat.

Pada 2023, Kenduren Wonosalam telah menarik minat wisatawan, baik lokal maupun dari berbagai daerah di Jawa Timur. 

Wisatawan yang datang antara lain berasal dari Kediri, Malang, Gresik, Surabaya, Tuban, Jawa Timur. Selain itu, ada wisatawan dari Papua dan Gorontalo.

“Dari laporan tadi, ada yang dari Kediri, Malang, Tuban, dan lain-lain. Alhamdulillah, ramai. Semoga hasil panen durian tiap tahun melimpah,” kata Mundjidah.

Syukuri hasil panen

Kenduri durian Wonosalam merupakan kegiatan berbagi durian gratis kepada wisatawan. Durian yang dibagikan berasal dari petani ataupun warga dari 9 desa di Kecamatan Wonosalam.

Durian-durian itu ditata dalam sebuah gunungan kemudian diperebutkan oleh ribuan orang.

Bupati Jombang Mundjidah Wahab mengungkapkan, Kenduren Wonosalam merupakan ajang tahunan yang diinisiasi para petani dan warga dari 9 desa di Kecamatan Wonosalam, di tengah berlangsungnya musim panen durian.

Dia menuturkan, kegiatan tersebut berlangsung sejak 2012, namun kadang tidak digelar saat terjadi musim paceklik buah durian. 

Pada 2023, kata Mundjidah, Kenduren Wonosalam membagikan 2.023 durian kepada wisatawan. Durian tersebut terkumpul dari petani dari 9 desa di Kecamatan Wonosalam.

Pada tahun ini, ujar Mundjidah, panen durian di wilayah Wonosalam cukup melimpah sehingga patut disyukuri bersama. Apalagi, sempat terjadi penurunan hasil panen durian selama 2 tahun.

“Sudah dua tahun tidak ada Kenduren. Selain karena ada pandemi Covid-19, hasil panen juga sedikit. Tapi Alhamdulillah, tahun ini panennya melimpah. Kita patut mensyukuri hasil panen ini,” kata Mundjidah.

Menurut Mundjidah, dibanding dengan penyelenggaraan sebelumnya, Kenduren Wonosalam 2023 berlangsung lebih tertib. Dia berharap, pelaksanaan kenduri durian untuk waktu berikutnya bisa lebih tertib dan lebih nyaman diikuti wisatawan.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/03/06/092220778/kenduri-durian-dan-upaya-menggaet-wisatawan-di-jombang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke