Salin Artikel

2 Jembatan Penghubung Desa di Situbondo Putus Diterjang Banjir

Kapolsek Jatibanteng AKP Subandrio mengatakan, dua jembatan penghubung desa putus akibat banjir.

"Jembatan rusak 100 persen hancur dan sudah tidak bisa dilewati kembali," ujar Subandrio kepada Kompas.com, Rabu (1/3/2023).

Subandrio menjelaskan, jembatan pertama membentang di atas Sungai Basian dan menghubungkan Desa Jatibanteng, Desa Sumberanyar, Desa Semambung, dan Desa Pategalan.

Sedangkan jembatan kedua membentang di Sungai Patemon dan menghubungkan Desa Wringinanom dengan Desa Patemon.

"Jembatan yang menghubungan Desa Jatibanteng adalah jembatan swadaya baru dibangun dua minggu dan sudah hancur," ucapnya.

Sementara jembatan kedua merupakan fasilitas cadangan jika jembatan utama mengalami kerusakan. Sekarang fasilitas cadangan yang dibangun secara swadaya itu juga hilang dibawa banjir.

"Terpaksa masyarakat harus mutar jika ingin melintas, harus melewati Kecamatan Besuki dan melewati jarak 12 kilometer, ya sekitar 30 menitan," katanya.

Menurut Subandrio, banyak siswa yang melewati jembatan tersebut. Khususnya, anak-anak yang sekolah di SDN 1 Jatibanteng.

"Mayoritas anak di beberapa desa tersebut sekolah ke Jatibanteng dari SD sampai SMA," katanya.

Banjir yang terjadi kemarin tercatat di BPBD Kabupaten Situbondo merendam 644 rumah warga di empat kecamatan yakni Besuki, Subo, Kendit dan Banyuglugur. BPBD memprediksi kerugian akibat banjir itu mencapai ratusan juta rupiah.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/03/01/220414578/2-jembatan-penghubung-desa-di-situbondo-putus-diterjang-banjir

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke