Salin Artikel

Cerita Kamsiyah, Rumahnya Ditabrak Kijang Innova Tak Bertuan Berisi Rokok Diduga Ilegal

Pengemudi yang diduga juga satu-satunya penumpang mobil tersebut melarikan diri, meninggalkan mobil yang ringsek bagian depannya.

Sebagian bangunan rumah Kamsiyah dalam kondisi ambruk.

Suara keras

Kamsiyah (60) mengaku terbangun mendengar suara keras akibat benturan mobil dengan rumahnya dan ambruknya teras serta sebagian atap ruang tamu rumahnya yang digunakan untuk usaha warung nasi.

"Waktu itu sekitar pukul 01.45 WIB. Saya dengar suara keras, tapi saya kira berasal dari rumah Pak Yadi," ujar Kamsiyah kepada Kompas.com, Rabu (1/3/2023).

Rumah Yadi yang disebut Kamsiyah berada di samping belakang rumahnya.

Sejumlah tetangga Kamsiyah pun mendatangi lokasi kejadian, tapi Kamsiyah kembali tertidur karena tidak tahu yang sebenarnya terjadi.

Sekitar pukul 03.30 WIB, seperti biasa Kamsiyah menuju warung nasi untuk mulai memasak. Saat itulah dia menyaksikan apa yang sebenarnya terjadi.

"Saya kaget kok begitu saya masuk warung sudah terang. Ternyata atap ambruk dan moncong mobil hitam itu masuk warung saya, menjebol dinding," tuturnya.

Saat itu dia menyaksikan sejumlah personel kepolisian sudah ada di lokasi, sementara warga sekitar pun masih berkerumun.

Polisi lantas memberitahukan bahwa rumahnya ditabrak mobil dan pengemudi mobil melarikan diri.

Pihak kepolisian dari Polsek Talun pun meminta keterangan Kamsiyah. Beberapa saat kemudian dia didatangi aparat kepolisian yang mengaku dari Polres Blitar.

Selanjutnya sekitar pukul 06.00 WIB, mobil yang menabrak rumahnya mulai dievakuasi oleh polisi dengan bantuan truk.

"Sempat dua kali gagal ditarik mobilnya karena nyangkut kayu yang jatuh dari atap rumah saya," tambahnya.

Rokok diduga ilegal

Menurut Kamsiyah, dirinya sempat melihat polisi dan warga membuka mobil Kijang Innova yang menabrak rumahnya.

Kata dia, polisi menemukan kartu identitas seseorang yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat.

"Saya dengarnya ada KTP milik orang Garut," ujarnya.

Selain itu, Kamsiyah juga mengaku sempat melihat kondisi di dalam mobil Kijang Innova tersebut yang dipenuhi karton berisi rokok.

Namun dia tidak tahu rokok merk apa. Yang dia tahu, sejumlah warga yang berkerumun di lokasi kejadian sempat mengambil satu dua bungkus rokok.

"Dengar-dengar dari orang-orang itu katanya rokok ilegal," tutur janda yang tinggal bersama dua anak perempuannya itu.

Motif pengemudi melarikan diri

Sejumlah warga yang tinggal di sekitar lokasi yang ditemui Kompas.com mengonfirmasi keberadaan rokok yang diduga tanpa pita cukai alias ilegal di dalam mobil yang menabrak rumah Kamsiyah.

Muatan rokok itulah yang diduga menjadi alasan pengemudi mobil melarikan diri.

Ketua RT setempat, Komar (40), menyampaikan dugaan serupa.

"Bagaimana pun janggal kalau pengemudi lari dan meninggalkan mobil Innova di lokasi. Karena perbaikan rumah Bu Kamsiyah mungkin cukup dengan Rp 15 juta hingga Rp 20 juta saja," ujarnya.

Sedangkan mobil Kijang Innova yang menabrak rumah Kamsiyah, lanjutnya, seharusnya masih memiliki nilai sekitar Rp 200 juta.

Komar sependapat dengan warga lain, bahwa pengemudi mobil tersebut melarikan diri karena tidak ingin terjerat kasus perdagangan rokok ilegal.

Sementara itu, Komar mengaku hingga saat ini belum ada pembicaraan dengan pihak pemerintah desa ataupun dinas terkait di Pemkab Blitar terkait perbaikan rumah Kamsiyah.

"Kalau seperti ini siapa yang akan memperbaiki rumah Bu Kamsiyah? Apakah menunggu proses pihak kepolisian?" ujarnya.

Masih ditangani Satlantas

Kasatreskrim Polres Blitar AKP Tika Pusvita Sari mengatakan kasus itu dalam proses penanganan.

"Untuk perkara tabrak rumah warga Jeblok masih ditangani Lantas, belum ada pelimpahan ke Reskrim," ujarnya melalui pesan tertulis kepada Kompas.com, Rabu.

Sementara Kasatlantas Polres Blitar AKP Mursid Budi Hartanto tidak menjawab permintaan update informasi terkait kasus tersebut.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/03/01/185120778/cerita-kamsiyah-rumahnya-ditabrak-kijang-innova-tak-bertuan-berisi-rokok

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke