Salin Artikel

Ikuti Instruksi Google Maps, Bus Milik Pemprov Jatim Tersesat ke Kuburan di Kediri hingga Terperosok ke Lubang Jalan

KOMPAS.com - Bus milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) tersesat hingga memasuki area pemakaman umum di Dusun Talun, Desa Pelem, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur pada Minggu (26/2/2023).

Kejadian tersebut sempat mengejutkan masyarakat di sekitar lokasi kejadian.

Pengemudi baru menyadari bahwa bus yang dikendarainya telah salah jalan setelah berhenti di depan makam.

Saat berhenti, posisi bus bernomor polisi L 7004 SP itu juga terperosok ke lubang di pinggir jalan.

Ikuti Google Maps

Agus (45) sopir bus Pemprov Jatim menjelaskan, penyebab tersesat murni karena mengikuti instruksi dari aplikasi Google Maps.

"Saya memang tidak menguasai medan sehingga mengikuti Google Maps. Karena percaya dengan Google saya ikuti saja," ungkap dia dikutip dari TribunJatim.com, Senin.

Agus menceritakan, bus membawa penumpang dari kelompok tani usai mengikuti studi banding ke Joglo Tani di Kabupaten Sleman.

Perjalanan pulang melalui jalan tol dan belok kiri di Perempatan Papar sesuai instruksi dari google maps.

Namun, masalah mulai muncul saat tiba di wilayah Pare karena berbelok ke arah jalan yang salah.

Tujuan rombongan kelompok tani ini ke Kantor Kecamatan Plosoklaten.

Tersesat ke pemakaman

Namun karena melalui jalan yang keliru akhirnya tersesat masuk ke jalan pemakaman umum.

"Setelah salah jalan saya kemudian hendak berbalik, namun roda bus bagian depan sebelah kiri terperosok ke lubang sehingga bus tidak bisa bergerak," jelas dia.

Karena kondisinya masih gelap, sehingga untuk mengangkat roda bus yang terperosok baru bisa dilakukan pagi harinya dengan alat penarik derek.

Namun, penumpang bus malam itu ada yang dijemput dengan angkutan minibus.

Agus bersama dengan kernet kemudian tiduran di bangunan warung milik warga yang ada di dekat area makam.

Pasca kejadian unik yang menimpanya, Agus mengaku tidak mendapatkan firasat atau hal yang ganjil.

"Saya mengambil hikmahnya saja, untuk lebih dekat kepada Allah," ungkap dia.

Agus yang merupakan warga Kota Batu sudah menjadi sopir bus milik Pemprov Jatim sejak 2004.

Kejadian tersasar masuk jalan makam merupakan kejadian unik pertama yang dialaminya.

Kesaksian warga

Sementara Slamet, warga Desa Pelem menyebutkan, kejadian kendaraan yang tersasar masuk jalan ke pemakaman sudah beberapa kali.

Sebelumnya, juga ada truk dan mobil pikap yang kesasar masuk jalan ke pemakaman Dusun Talun.

"Bus yang kesasar ini yang pertama kali. Sebelumnya ada truk dan pikap yang juga kesasar. Sopirnya mengaku jalannya lebar, padahal sempit," jelas dia.

Diketahui, pemakaman umum Dusun Talun, Desa Pelem, Kecamatan Pare posisinya ada di kiri dan kanan jalan.

Jalannya juga sempit hanya cukup dilalui untuk satu kendaraan.

Evakuasi bus dan penumpang

Kapolsek Pare AKP Bowo Wicaksono menjelaskan, bus yang mengangkut 35 penumpang diketahui nyelonong masuk ke jalan pemakaman umum pada Minggu (26/2/2023) pukul 02.30 WIB.

Pengemudinya sadar telah tersesat saat bus terperosok lubang di pinggir jalan sehingga terhenti tidak dapat berputar.

Disamping itu, jalan desa menuju pemakaman jalannya juga sempit.

"Sebanyak 33 penumpang sudah dievakuasi ke Plosoklaten menggunakan kendaraan Hiace," jelas dia.

Petugas kepolisian dari Polsek Pare mendatangkan alat derek guna menarik bus yang terperosok lubang di pinggir jalan.

Dibantu warga masyarakat bus yang masuk lubang di pinggir jalan berhasil diangkat setelah proses evakuasi yang membutuhkan waktu beberapa jam.

Sumber: TribunJatim.comTribuntoraja.com

https://surabaya.kompas.com/read/2023/02/27/191714178/ikuti-instruksi-google-maps-bus-milik-pemprov-jatim-tersesat-ke-kuburan-di

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com