Salin Artikel

Kandang Ayam di Banyuwangi Roboh Diterjang Angin Kencang, Pemilik Rugi Rp 250 Juta

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Hujan deras dan angin kencang yang melanda wilayah Banyuwangi, Jawa Timur pada Sabtu (25/2/2023) sore, membuat kandang ayam roboh.

Bangunan kandang yang terbuat dari kayu dan bambu itu hampir rata dengan tanah karena diterjang angin.

Tak hanya bangunan kandang saja yang rusak, ayam-ayam yang berada di dalam kandang juga banyak yang mati.

Akibat musibah tersebut, pemilik kandang, Isman (52) warga Dusun Cemetuk, Desa/Kecamatan Cluring, mengalami kerugian hingga ratusan juta.

"Kerugian yang dialami kurang lebih Rp 250 juta," kata Kapolsek Cluring, AKP Eko Darmawan, Sabtu.

Eko mengatakan, kandang ayam tersebut ambruk pada Sabtu (23/2/2023) pukul 15.30 WIB.

"Ambruk karena hujan deras disertai angin kencang," ungkapnya.

Usai roboh, tiga pilar Desa Cluring langsung menuju ke lokasi kejadian. Dibantu oleh warga, petugas kemudian melakukan pembersihan kandang ayam tersebut.

"Kami bantu evakuasi sisa ayam yang masih hidup yang bisa diselamatkan," tandas Eko.

90 rumah rusak

Selain itu, BPBD Banyuwangi mencatat, ada sebanyak 90 rumah yang rusak akibat dilanda angin kencang.

Kerusakan puluhan rumah itu tersebar di lima kecamatan. Di antaranya Kecamatan Gambiran, Tegalsari, Muncar, Kalibaru dan Kecamatan Cluring.

Di Kecamatan Gambiran total ada 44 rumah yang terdampak, 1 mushola dan 2 pos kamling. Kerusakan berada di Dusun Sidorejo, Desa Yosomulyo.

Kemudian di Kecamatan Tegalsari, total ada 4 rumah yang rusak. Lokasinya berada di Dusun Krajan, Desa Dasri.

"Sedangkan di Kecamatan Muncar berada di Desa Ringin Putih dan Desa Kedung Ringin. Yang terdampak hanya 1 rumah," kata Plt Kepala BPBD Banyuwangi, Mujito, Sabtu (25/2/2023).

Namun di wilayah ini kerusakan parah terjadi pada fasilitas umum. Seperti rusaknya Sadeng LPJU dan putusnya kabel listrik PLN.

Lalu, di Kecamatan Kalibaru ada 40 rumah warga yang mengalami kerusakan. Lokasinya berada di Desa Kajarharjo.

"Selanjutnya di Kecamatan Cluring hanya 1 rumah saja yang terdampak," ujarnya.

Menurut Mujito, kerusakan yang terjadi beragam. Mulai dari kerusakan ringan hingga sedang.

Selain merusak bangunan rumah, angin kencang tersebut juga membuat pohon-pohon tumbang hingga jaringan listrik padam.

Beruntung dalam bencana alam angin kencang ini tidak sampai ada korban jiwa. Kerusakan hanya berupa kerusakan material saja.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/02/26/065755278/kandang-ayam-di-banyuwangi-roboh-diterjang-angin-kencang-pemilik-rugi-rp

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com