Salin Artikel

Komplotan Diduga WNA Curi Uang Bermodus Gendam di Toko "Crazy Rich Surabaya", Terekam CCTV

Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Mirzal Maulana mengaku telah menerima laporan kasus pencurian dengan motif gendam tersebut.

Kasus ini tengah ditangani tim dari jajaran Unit Jatanras Satreskrim Polrestabes Surabaya.

"Sudah ada laporan dan Tim Jatanras sudah kami turunkan untuk melakukan penyelidikan atas kasus tersebut," kata Mirzal di Surabaya, Kamis (23/2/2023).

Ia menyampaikan, penyidik telah mengumpulkan sejumlah alat bukti di toko milik Tom Liwafa, Deliwafa di Jalan Kedung Cowek, Surabaya.

Selain itu, Tim Jatanras juga telah memeriksa tiga pegawai Tom Liwafa terdiri dari kasir, sekuriti dan pengawas toko.

"Olah TKP, periksa sejumlah CCTV di lokasi dan saksi-saksi sudah diperiksa. Nanti akan kita dalami lagi," ujar Mirzal.

Menurut polisi, peristiwa pencurian di toko ritel milik Crazy Rich Surabaya, Tomiwafa, terjadi di kawasan Jalan Kedung Cowek, Surabaya, pada Senin (20/2/2023) sore.

Sebanyak enam orang diduga Warga Negara Asing terekam kamera CCTV sedang melakukan aksi pencurian bermodus gendam.

Akibat pencurian bermodus gendam itu, toko ritel milik Tom Liwafa mengalami kerugian sekitar Rp 3,4 juta. Kasus tersebut telah diporkan ke Polrestabes Surabaya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, para pelaku yang terdiri dari tiga wanita dan tiga pria itu, memperdaya pegawai wanita berinisial NRT yang bertugas sebagai kasir toko ritel tersebut dengan modus gendam.

Melalui modus tersebut, para pelaku beralasan meminta bantuan NRT untuk menukarkan uang. NRT pun kehilangan fokusnya dan berusaha menuruti permintaan pelaku.

Saat NRT lengah dan tak sadar sedang diperdaya, para pelaku lantas mencuri beberapa lembar uang pecahan Rp 50.000 dan Rp 100.000, dari alat cashdrawer di meja utama kasir.

Tom Liwafa, pemilik toko mengatakan, gerak-gerik para pelaku sempat terekam beberapa kamera CCTV di sejumlah titik yang sudah dipasang di toko miliknya.

Berkomunikasi dengan bahasa asing

Menurut Tom, komplotan pencuri itu berjalan dari sebuah minimarket di dekat tokonya. Diketahui, enam orang WNA itu masuk toko ritel milik Tom Liwafa sekitar pukul 16.20 WIB.

"Komplotan tersebut diduga orang asing yang tidak bisa berkomunikasi bahasa Indonesia. Modus meminta tukar uang kepada kasir," kata Tom Liwafa.

Awalnya, tak ada yang curiga dengan gerak gerik enam komplotan pencuri itu. Mereka masuk toko layaknya pembeli yang sedang memilih barang yang ingin dibeli.

Setelah mengelilingi semua sudut untuk melihat barang yang akan dibelinya, para pelaku lantas menuju meja kasir.

Mereka kemudian berkomunikasi dengan kasir wanita berinisial NRT. Dari situ aksinya dilancarkan dan berhasil mengambil uang jutaan rupiah.

Para pelaku diketahui pergi dari toko ritel tersebut sekitar pukul 16.33 WIB.

"Untuk komplotan berada di kasir jam 16.27-16.33 WIB," ujar dia.

Saat itu, kasir berinisial NRT tak sadar dan hanya menuruti permintaan enam komplotan pencuri yang ingin menukarkan uang. Komplotan tersebut berkomunikasi dengan bahasa Inggris.

Ketika NRT mengambil lembaran uang untuk ditukar sesuai permintaan komplotan pencuri itu, mereka memanfaatkan momen itu dengan menguras uang yang tersimpan di alat cashdrawer senilai Rp 3,4 juta.

"Setelah mendapatkan uang yang diambil melalui cashdrawer, komplotan ini menghalangi customer lain dan langsung beranjak pergi dari toko pada pukul 16.33 WIB menuju arah datang," kata Tom.

Peristiwa pencurian itu kini telah dilaporkan ke Mapolrestabes Surabaya. Ia menyebut sejumlah penyidik dari Polrestabes Surabaya juga sudah melakukan olah tempat kejadian pekara, memeriksa saksi, dan mengamankan rekaman CCTV.

"Sudah lapor ke Polrestabes Surabaya, (olah TKP) sudah. Kerugian sekitar Rp 3,4 juta kurang lebih," tutur dia.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/02/23/192235678/komplotan-diduga-wna-curi-uang-bermodus-gendam-di-toko-crazy-rich-surabaya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke