Salin Artikel

Cuaca Ekstrem, Sekolah di Surabaya Dilarang Bikin Kegiatan ke Luar Kota

SE itu merespons informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang menyampaikan bahwa sejumlah wilayah di Jawa Timur berisiko mengalami cuaca ekstrem dan dampaknya.

Di antaranya bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, puting beliung, dan tanah longsor untuk dataran tinggi.

SE tersebut ditujukan kepada Kepala SD, SMP negeri dan swasta, serta Kepala PAUD dan Pendidikan Non Formal di Kota Surabaya.

Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya Yusuf Masruh mengatakan, dalam SE tersebut tercantum imbauan bagi sekolah di Surabaya dilarang untuk mengadakan kegiatan di luar kota, terlebih di daerah yang berpotensi mengalami bencana alam.

Hal ini dilakukan untuk menjaga keselamatan para pelajar di Kota Pahlawan.

"Saat ini memang perkiraan cuaca BMKG adalah cuaca ekstrem, imbauan saya yang ke luar kota bersama anak-anak, apalagi ke lereng gunung atau waduk, harapan kami tidak ke luar kota atau ditunda terlebih dahulu. Karena ini berisiko untuk anak-anak," kata Yusuf di Surabaya, Kamis (23/2/2023).

Bahkan BPBD Kota Surabaya juga menginformasikan mengenai kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem dan langsung diteruskan ke seluruh sekolah.

"Alhamdulillah teman-teman bisa menerima. Ada yang konsultasi ke saya juga, karena sudah terlanjur membuat jadwal untuk berkegiatan di luar kota, saya minta untuk ditunda. Imbauan ini berlaku sampai ada informasi lebih lanjut dari BMKG. Kalau cuaca diprediksi sudah membaik, ya, tidak apa-apa," ujar dia.

Ia mengimbau para siswa agar segera pulang ke rumah begitu sekolah selesai.

Apabila terjadi hujan tidak berteduh dibawah pohon, bangunan yang rapuh, papan reklame, dan lainnya. Terpenting tidak bermain di gorong-gorong, sungai, waduk, dan tambak.

"Anak-anak diarahkan untuk langsung pulang, tidak ikut teman-temannya pergi bermain. Apalagi saat mendung, kalau sudah di rumah kan sudah aman," kata dia.

"Kami juga mengingatkan anak-anak tidak melakukan aktivitas di sekitar sungai, seperti sungai yang awalnya sedang surut tiba-tiba hujan turun dan membuat sungai menjadi penuh, ini membahayakan mereka," ucap dia.

Yusuf juga meminta para kepala sekolah untuk melaporkan kondisi sekolah mereka selama cuaca ekstrem melanda Kota Surabaya.

"Kalau ada kebocoran bisa segera melapor ke PD untuk dicarikan solusi dan ditindaklanjuti. Karena bagian atap tidak boleh dianggap ringan, sebab bisa membahayakan keselamatan siswa," kata dia.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/02/23/160850078/cuaca-ekstrem-sekolah-di-surabaya-dilarang-bikin-kegiatan-ke-luar-kota

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke