Salin Artikel

Sejumlah Desa di 2 Kecamatan di Gresik Terendam Banjir, Sebagian Warga Mengungsi

GRESIK, KOMPAS.com - Sejumlah desa di Kecamatan Driyorejo dan Menganti, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, terendam banjir, Rabu (22/2/2023). Banjir itu akibat intensitas curah hujan yang tinggi ditambah jebolnya tanggul sungai di lokasi itu.

"Banjir di Desa Mojosarirejo, Sumput, Karangandong, Driyorejo dan Krikilan, sejak kemarin," ujar Kepala Kepolisian Sektor Driyorejo AKP Herry Moriyanto Tampake, Rabu (22/2/2023).

Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik, ketinggian banjir di Desa Mojosarirejo antara 20 hingga 80 sentimeter. 60 rumah di desa itu terendam.

Sementara banjir Desa Sumput setinggi 30 hingga 70 sentimeter. Banjir di Desa Karangandong setinggi 20 hingga 80 sentimeter dan merendam 35 rumah.

Di Desa Sumput, ketinggian air mencapai 70 sentimeter. Di Desa Krilikilan dan Driyorejo, banjir menggenangi jalan lingkungan antara 20 sampai 40 sentimeter.

"Di Desa Mojosarirejo, air masuk ke rumah warga di Perumahan Denaira Mojosarirejo. Pasar Sumput (di Desa Sumput) juga terendam," ucap Herry.

Sementara di Kecamatan Menganti, terdapat tujuh desa yang terdampak banjir. Meliputi Desa Pranti, Beton, Putatlor, Gadingwatu, Boboh, Mojotengah dan Desa Bringkang.

Warga yang rumahnya kebanjiran untuk sementara mengungsi demi menjaga keselamatan dan mengantisipasi kemungkinan terburuk.

"Penghuni 18 rumah di permukiman kavling tersebut mengungsi, karena tinggi air sudah sekitar 70 sentimeter. Akibat tanggul sungai perbatasan Desa Cermenlerek di Kecamatan Kedamean, dengan Desa Beton jebol," kata Kapolsek Menganti, AKP Inggit Prasettiyanto.

Sedangkan di Desa Gadingwatu, terdapat 104 rumah warga yang terdampak banjir. Di Desa Pranti ada 232 rumah. Dan, di Desa Mojotengah ada 13 rumah yang terendam banjir.

Camat Menganti Gunawan Purna Atmaja mengatakan, banjir di Desa Beton merupakan bencana pertama setelah 20 tahun.

Banjir di lokasi itu akibat tanggul anak Kali Lamong jebol sejak Jumat (17/2/2023). Sudah sempat dilakukan upaya perbaikan, namun tak berhasil membendung air.

"Sebenarnya sudah dilakukan perbaikan, tapi jebol lagi. Ini karena debit air Kali Lamong, tepatnya di perbatasan Desa Beton dan Desa Cermen sangat besar,” tutur Gunawan.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/02/22/113604878/sejumlah-desa-di-2-kecamatan-di-gresik-terendam-banjir-sebagian-warga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke