Salin Artikel

Priyo Kehilangan Ayah dan 2 Adiknya Saat Ledakan Dahsyat di Blitar, Tak Tahu Ada Petasan di Rumahnya

Ia kehilangan ayah dan dua adiknya saat terjadi ledakan bahan petasan di rumahnya di Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar pada Minggu (19/2/2023) malam.

Sang ayah bernama Darman dan dua adiknya adalah Arifin serta Deni Widodo. Ia mengaku tak mengenali jenazah kedua adiknya karena kondisinya tak lagi utuh.

"Tadi sempat di kamar jenazah, cuma mengenali (jenazah) ayah saya, kalau kedua adik saya, Widodo dan Arifin tidak bisa mengenali, kondisi rusak, tidak utuh," kata Priyo, kepada wartawan.

Priyo merupakan anak kedua Darman dari lima bersaudara. Sedang dua adiknya, Arifin dan Widodo merupakan anak ketiga dan keempat.

"Arifin anak nomor tiga dan Widodo anak nomor empat. Saya anak nomor dua. Kami lima bersaudara," ujar Priyo.

Priyo mengaku tidak mengetahui kalau kedua adiknya memiliki bahan petasan di rumah orang tuanya.

Setelah menikah, Priyo tinggal terpisah dengan orang tuanya. Ia dan istrinya tinggal di Kauman, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar.

Selama ini, Darman hanya tinggal bersama adiknya, Widodo. Sedang, Arifin juga tinggal terpisah dengan orang tuanya.

Arifin bersama istrinya di Dusun Tegalrejo Sadeng, Desa Karangbendo.

"Saya tidak tahu (soal bahan petasan). Selama ini Bapak (Darman) tinggal sama Widodo. Kalau Arifin di tempat istrinya juga di Sadeng," katanya.

Menurut Priyo, bapaknya sehari-hari bekerja sebagai petani dan peternak.

"Bapak sehari-hari tani dan ternak. Kalau Widodo kerja di pabrik tripleks," ujarnya.

Sementara itu Kepala Desa Karangbendo, Khoirul Anam mengatakan keluarga Darman merupakan keluarga biasa dan sederhana.

"Tidak pernah ada kejadian seperti ini. Ini hal yang mengejutkan bagi saya," katanya.

Soal informasi terkait banyak petasan di wilayah Desa Karangbendo saat puasa, Khoirul Anam tidak membenarkan dan tidak membantah.

"Sebenarnya, tidak seperti itu. Kalau (petasan) kecil-kecil biasa. Tapi kalau petasan besar seperti itu, saya tidak tahu," ujarnya.

Setelah kejadian ini, Khoirul akan mengumpulkan seluruh elemen masyarakat Desa Karangbendo mulai karang taruna, ormas, dan tokoh untuk menghadapi puasa ini.

Ia berharap, puasa tahun ini, Desa Karangbendo bisa tenang dan aman.

"Kami akan sosialisasi agar masyarakat sadar tentang bahaya petasan. Supaya puasa tahun ini Desa Karangbendo tenang dan tenteram," katanya.

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Kakak di Blitar Tak Tahu Adiknya Simpan Bahan Petasan, Keluarga Dikenal Sederhana, 'Mengejutkan'

https://surabaya.kompas.com/read/2023/02/21/175700678/priyo-kehilangan-ayah-dan-2-adiknya-saat-ledakan-dahsyat-di-blitar-tak-tahu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke