Salin Artikel

2.101 Hektare Sawah di Jatim Terendam Banjir, 186 Hektare Gagal Panen

Dari jumlah tersebut, 186 hektare sawah dipastikan puso atau gagal panen.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jatim Dydik Rudy Prasetya mengatakan, 2.101 hektare sawah yang terendam banjir itu tersebar di 11 daerah.

Yakni Sidoarjo (109,50 hektare) Mojokerto (47,50 hektare), Kota Mojokerto (11 hektare), Tuban (180 hektare) Bojonegoro (530 hektare), Lamongan (211 hektare), dan Ngawi (195 hektare).

Selain itu, ada pula daerah di Pulau Madura yakni Bangkalan (191 hektare), Sampang (1.061 hektare) Pamekasan (102 hektare), dan Sumenep (60 hektare)

Sementara 186 hektare area sawah yang dipastikan puso berada Sidoarjo (3,30 hektare), Tuban (118 hektare), Bangkalan (8,30 hektare), Sampang (22,25 hektare), Sumenep (30 hektare) dan Kota Mojokerto (5 hektare).

"Padi yang mengalami puso biasanya terendam banjir hingga tiga hari berturut. Sehingga hasil panen sulit untuk bisa diselamatkan," katanya, Selasa (21/2/2023).

Upaya antisipasi rutin yang sudah dilakukan, lanjut Dydik, adalah memberikan peringatan dini kepada petani melalui UPT Proteksi.

"Peringatan dini tersebut agar petani mengindari penanaman saat musim hujan, khususnya untuk daerah yang endemis banjir," jelasnya.

Selain itu memberikan cadangan benih padi serta Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).

Dengan mengikuti AUTP, petani akan mendapatkan biaya penggantian jika sawahnya terserang hama atau banjir, sehingga bisa digunakan membeli bibit baru dan mendapat biaya ganti operasional produksi tanam.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/02/21/172417078/2101-hektare-sawah-di-jatim-terendam-banjir-186-hektare-gagal-panen

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke