Salin Artikel

Sopir Diduga Ugal-ugalan, Bus Sugeng Rahayu Terguling di Nganjuk, 1 Tewas dan 9 Luka-luka

Akibatnya, satu penumpang bus meninggal dunia setelah sempat menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Nganjuk, Selasa (21/3/2023) pagi.

Sementara sopir bus, tujuh penumpang, serta seorang pesepeda mengalami luka-luka.

Kronologi

Kepala Unit Penegakan Hukum Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor (Kanit Gakkum Satlantas Polres) Nganjuk, Inspektur Polisi Dua (Ipda) Ajeng Ayu Ardianingrum menuturkan, kecelakaan maut ini terjadi pada Senin (20/3/2023) sekitar pukul 22.45 WIB.

“Kejadiannya hari Senin 20 Februari 2023 sekitar pukul 22.45 WIB,” jelas Ajeng kepada wartawan di Kabupaten Nganjuk, Selasa (21/3/2023).

Menurut Ajeng, kecelakaan maut ini bermula saat PO Sugeng Rahayu W 7104 UP melaju dari arah Madiun menuju Surabaya dengan kecepatan tinggi. Bus tersebut dikemudikan Supeno (60), warga Kabupaten Mojokerto.

Sesampainya di tempat kejadian, kata Ajeng, bus Sugeng Rahayu tersebut terpelanting ke kanan dan terguling karena mencoba menghindari pesepeda kayuh yang melaju di depannya.

“Karena jarak yang terlalu dekat dan tidak bisa menghindar lagi, sehingga terjadilah kecelakaan lalu lintas yang menimbulkan adanya korban,” kata dia.

1 penumpang tewas

Sopir bus mengalami luka lecet pada kaki kanan dan nyeri-nyeri.

Sementara tujuh penumpang mengalami luka-luka dan satu penumpang meninggal dunia saat dirawat di rumah sakit.

Untuk pengendara sepeda kayuh yakni Dasiman mengalami luka pada kepala, dan robek pada kaki kanan dan kiri.

Adapun penumpang bus Sugeng Rahayu yang meninggal yakni Ardik Hermanto (39), warga Kota Semarang, Jawa Tengah.

Ia meninggal setelah mengalami luka robek pada kaki kanan serta kiri. Ardik meninggal di rumah sakit, Selasa (21/2/2023) pagi.

Untuk ketujuh penumpang yang mengalami luka-luka yakni Kukuh Mujianto (37) warga Kabupaten Madiun,  Muh. Ma’sum (43) warga Kabupaten Demak, Tiko Andri Atmoko (37) warga Kabupaten Wonogiri.

Kemudian Sela Angrita (21), Dicki Maulana Solikhin (22), dan Nur Rahmanto (57), ketiganya warga Kabupaten Magetan, serta Patut Pujianto (46) warga Kabupaten Ngawi.

“Para korban luka dibawa ke rumah sakit untuk dimintakan VER,” papar Ajeng.

Bus diduga ugal-ugalan

Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Polres Nganjuk, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Dini Annisa Rahmat menambahkan, penyebab kecelakaan maut ini yakni karena sopir Supeno ugal-ugalan dalam mengemudikan bus.

“Diduga karena sopir yang ugal-ugalan, kecepatan 100-120 kilometer per jam di jalur arteri,” sebut Dini.

Saat melaju dengan kecepatan tinggi tersebut, lanjut Dini, sopir Supeno tak bisa mengendalikan laju bus saat mengetahui ada pesepeda kayuh di depannya.

“Jadi saat bus melaju dari arah Madiun ke Nganjuk, sampai di lokasi diduga kaget melihat pengayuh sepeda angin yang diketahui saat sudah dekat. Akhirnya berusaha menghindar dan terpelanting hingga bus terguling melintang tengah jalan,” pungkas Dini.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/02/21/145131778/sopir-diduga-ugal-ugalan-bus-sugeng-rahayu-terguling-di-nganjuk-1-tewas-dan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke