Salin Artikel

Unggahan Viral Korban Arisan Bodong di Facebook Pemkab Lumajang, Kerugian sampai Rp 3 M

Menurut pemilik akun, tetangga dan temannya menjadi korban penipuan arisan online. Ia menyebutkan, banyak warga Lumajang dan luar daerah yang menjadi korban arisan online itu.

"Ada tetangga dan teman saya yang tertipu arisan online. Owner-nya menghilang entah kemana dan tidak ada tanggung jawab, mereka tidak tau apa pelaku bersembunyi," tulis AOW, Senin (13/2/2023).

"Setelah diselidiki, korbannya bukan teman dan tetangga saya saja, tapi banyak. Dan kalo dihitung uang yang dibawa kabur senilai Rp 3 miliar itu terhitung hanya dari korban yang sudah ditemukan saja," tambahnya.

Pemilik akun juga menuliskan, temannya sudah melaporkan kejadian yang menimpanya itu ke Polres Lumajang, tetapi laporannya ditolak.

Tidak disebutkan secara rinci, kapan korban melapor ke Polres. Namun, AOW menceritakan, beberapa jam setelah melapor, korban tiba-tiba dihubungi owner yang diduga membawa kabur uang arisan.

"Katanya sudah melaporkan ke Polres Lumajang tapi katanya tidak bisa. Dan berapa jam setelah laporan kok tiba-tiba si pelaku menghubungi teman saya padahal teman saya melaporkan pelaku tanpa sepengetahuan siapapun kecuali suaminya," tulisnya.

Ainur juga menyertakan potongan percakapan pelaku dengan korban:

Pelaku: "mean ngelaporno aku Yo, aku loh wero Ono lah seng Kondo. Lahwong aku Ake kenalan polisi"

(Anda melaporkan saya ya, saya lo tau. Ada lah yang bilang. Lah saya ini banyak kenalan polisi).

Unggahan itu pun menjadi ramai dan mendapatkan 242 komentar sebelum akhirnya ditutup oleh penulis lantaran pihak Polres Lumajang telah menghubungi korban.

"Pihak polres Lumajang sudah menghubungi korban. Maka dengan ini komentar saya tutup. Terimakasih netizen Lumajang," tulisnya dalam kolom komentar.

Beberapa akun yang berkomentar dalam unggahan ini, selain turut prihatin dan memberikan solusi, ternyata ada yang mengaku sebagai korban arisan bodong tersebut.

Dalam pengakuan di kolom komentar, ada yang merugi sampai Rp 15 juta. Kompas.com kemudian mencoba menghubungi akun-akun yang mengaku sebagai korban.

Di antara yang berhasil dihubungi adalah Melati (bukan nama sebenarnya). Melati mengaku kehilangan uang sampai Rp 300 juta akibat mengikuti arisan ini.

"Saya habis uang Rp 300 juta karena teman-teman saya itu banyak yang ikut arisan itu nitip ke saya, jadi karena owner-nya hilang, saya ganti uang teman-teman saya itu sampai jual sapi, mobil, semuanya sudah," cerita Melati, Jumat (17/2/2023).

Namun, mereka memilih bungkam karena berharap uangnya bisa kembali. Pasalnya, pelaku mengancam jika ada yang melaporkan maka uangnya tidak akan dikembalikan.

"Banyak korbannya, tapi mereka enggak ada yang mau buka suara. Takut karena diancam itu sama pelaku," tambahnya.

Menurut Melati, pelaku merupakan warga Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, berinisial F.


Modusnya, F mengajak orang untuk mengikuti arisan yang dibuatnya. Nilai yang didapatkan dalam arisannya itu beragam, mulai dari puluhan hingga ratusan juta rupiah.

Awalnya, arisan ini berjalan lancar. Hasil pencairan setiap bulan selalu dibagikan ke grup WhatsApp peserta arisan yang diduga berisi peserta fiktif.

Saat tiba giliran korban mendapat arisan, uangnya selalu tidak ada. Alasannya, peserta arisan yang lain belum membayarkan iuran yang seharusnya dibayarkan.

"Contohnya saya ini kemarin ikut yang dapat Rp 100 juta dengan membayar arisan Rp 10 juta selama 10 bulan. Awalnya ya lancar saja setiap pencairan buktinya dikirim di grup. Tapi begitu sampai giliran saya, itu uangnya enggak ada. Yang lainnya juga sama. Katanya, yang ada dalam grup itu ternyata fiktif bukan peserta arisan," terangnya.

Polisi selidiki kasus arisan bodong

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Lumajang AKP Hari Siswanto mengatakan, pihaknya tengah menyelidiki kasus yang ramai diperbincangkan tersebut.

Ia telah menurunkan tim untuk memeriksa kesaksian para korban dan mengumpulkan bukti-bukti yang diperlukan serta melakukan verifikasi.

"Kita sudah turunkan anggota untuk memeriksa ke sana (Pronojiwo). Tentu ini perlu kita verifikasi dulu kebenarannya. Mohon bersabar dan doanya semoga segera terungkap," kata Hari, Rabu (15/2/2023).

Secara terpisah, Kasubsi Penmas Subbag Humas Polres Lumajang Aiptu Eko Budi Laksono mengatakan, belum ada laporan resmi yang dibuat oleh korban.

Namun, Polres Lumajang telah bergerak untuk menyelidiki perkara tersebut agar tidak menimbulkan keresahan di masyarakat.

"Laporan resmi belum ada, tapi ini sudah ditangani oleh reskrim dan masih diselidiki kebenarannya," jelasnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/02/18/085358978/unggahan-viral-korban-arisan-bodong-di-facebook-pemkab-lumajang-kerugian

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke