Salin Artikel

Ramai Penipuan Catut Nama Wabup Lumajang, Modusnya Program Bantuan Anak Yatim dan Masjid

Menurut Indah, praktik penipuan mengatasnamakan dirinya sudah lama terjadi dan terus menerus ada sampai saat ini.

Hampir setiap hari, orang nomor dua di Lumajang ini menerima aduan masyarakat yang menjadi calon korban penipuan atas nama dirinya.

"Sudah lama tapi baru-baru ini masih ada. Banyak yang tanya ke saya dan memang masih marak," kata Indah di Lumajang, Jumat (17/2/2023).

Tidak hanya dirinya, menurut Indah, praktik penipuan kepada masyarakat juga mengatasnamakan Bupati Lumajang Thoriqul Haq dan Sekretaris Daerah Lumajang Agus Triyono.

Rata-rata modus penipuannya adalah masyarakat dijanjikan diberi bantuan program untuk kesejahteraan masjid maupun santunan anak yatim dan meminta nomor rekening calon korban.

Setelah diberi nomor rekening oleh calon korban, penipu itu akan mengirimkan bukti transfer yang nilainya lebih besar dari program yang dijanjikan semula dan meminta calon korban mengembalikan kelebihannya.

Padahal, bukti transfer itu palsu dan tidak ada uang masuk ke rekening calon korban.

"Modusnya mau dibantu macam-macam lah. Dihubungi ini bantuannya mau ditransfer dan minta nomor rekening. Lalu bukti transfer dikirim misalnya Rp 25 juta dan bilang maaf ini kelebihan harusnya Rp 20 juta, ya sudah bagi yang tidak tau kan ya langsung dikirim karena merasa itu buktinya jelas," jelas Indah.

Meski begitu, kata Indah, banyak warga yang ragu dan memilih menghubunginya secara langsung maupun lewat pejabat kecamatan atau desanya masing-masing.

Sebab, semua program pemerintah akan langsung direalisasikan melalui dinas-dinas terkait.

"Ini saya imbau untuk hati-hati, saya tidak pernah memberikan program pemerintah itu melalui saya. Semuanya di Lumajang sesuai mekanisme melalui OPD terkait," imbaunya.


Terpisah, Ketua Takmir Masjid Darussalam Tukum Hadi, salah satu korban penipuan mengatasnamakan Wakil Bupati, mengaku kehilangan uang sampai Rp 5 juta.

Kata Hadi, saat beraksi, penipu selalu berkomunikasi dengannya melalui pesan singkat dan enggan untuk ditelepon karena alasan sibuk.

Melihat foto profil yang dipasang adalah foto Bunda Indah, Hadi pun merasa yakin bahwa yang menghubunginya saat itu adalah Wakil Bupati.

Kala itu, ia diminta membantu transfer teman wabup yang katanya sedang sakit dan operasi di rumah sakit.

Si penipu berdalih dirinya sedang tidak pegang uang dan akan mengembalikannya bersamaan dengan program santunan anak yatim diberikan.

Usai ditransfer ke rekening yang diminta, keesokan harinya Hadi menerima bukti transfer palsu untuk santunan anak yatim dan mengembalikan uang miliknya.

Namun, saat dicek ke bank, tidak ada uang masuk sama sekali ke rekening miliknya.

"Awalnya mau kasih bantuan masjid dan anak yatim tapi saya disuruh transfer dulu ke temannya yangg sakit Rp 5 juta. Karena bukti transfernya nya ada dan persis sekali saya langsung kirim," terang Hadi.

"Waktu itu orangnya transfer ke rekening masjid jadi butuh dua orang buat cek. Kita tidak bisa cek karena saat itu hari sabtu. Jadi langsung saya transfer," imbuhnya.

Merasa bisa mengelabui korbannya, penipu ini pun kembali meminta Hadi untuk mengirimkan uang lagi.

Hadi yang curiga lalu bertanya kepada salah seorang pengurus masjid dan diberirahu kalau itu penipuan.

"Lah setelah itu besoknya kok minta tambah lagi. Saya tanya teman katanya lo ini bukan nomernya bunda. Senin saya cek ke bank ternyata memang gak ada uang masuk," ceritanya.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/02/17/140202278/ramai-penipuan-catut-nama-wabup-lumajang-modusnya-program-bantuan-anak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke