Salin Artikel

Puluhan Polisi Bikin Gaduh Saat Amankan Sidang Tragedi Kanjuruhan, Polrestabes Surabaya Minta Maaf

SURABAYA, KOMPAS.com - Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya menyampaikan permohonan maaf atas aksi gaduh puluhan anggota Brimob yang meneriakkan yel-yel "Brigade" saat sidang tragedi Kanjuruhan yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Selasa (14/2/2023).

"Kami menyampaikan permohonan maaf apabila ada yang tertanggu saat adanya yel-yel (oleh anggota Brimob) kemarin," kata Kasi Humas Polrestabes Surabaya, Kompol Muhammad Fakih, saat dikonfirmasi, Kamis (16/2/2023).

Fakih memastikan, institusinya akan mengevaluasi jajaran dan anggotanya supaya kegaduhan serupa tidak terulang kembali.

Di samping itu, mereka juga berjanji akan mematuhi aturan dan tata tertib persidangan.

"Kami akan perbaiki lagi sistemnya dan patuh terhadap aturan jalannya persidangan," ujar Fakih.

Meski demikian, Fakih menegaskan bahwa teriakan anggota Brimob itu tak memiliki tendensi untuk mengintimidasi siapa pun.

Menurutnya, kedatangan mereka hanya bermaksud menyemangati tiga anggota Polri yang jadi terdakwa dalam kasus tragedi Kanjuruhan.

Ketiga polisi itu yakni eks Danki 1 Brimob Polda Jatim AKP Hasdarmawan, eks Kabag Ops Polres Malang Kompol Wahyu Setyo Pranoto dan eks Kasat Samapta Polres Malang AKP Bambang Sidik Achmadi.


Fakih menambahkan, teriakan yel-yel anggota Brimob juga dilakukan secara spontanitas dan tak diperintah oleh atasan. Setelah ada teguran dari pihak pengadilan, anggota Brimob membubarkan diri.

"Jadi begitu yel-yel tiga kali itu ada teguran imbauan dari rekan security dari PN, setelah itu juga (anggota Brimob) membubarkan diri. Karena ruang sidang dan beberapa tempat lain juga terganggu," ujar Fakih.

Seperti diberitakan sebelumnya, sidang lanjutan perkara tragedi kerusuhan Kanjuruhan kembali digelar di Pengadilan Negeri Surabaya pada Selasa (14/2/2023). Saat itu, terdapat anggota Brimob meneriakkan yel-yel saat sidang berlangsung.

Aksi itu sempat diprotes pihak keamanan Pengadilan Negeri Surabaya karena para pesonel pengamanan tiba-tiba terdengar gaduh meneriakkan kata-kata "Brigade" berkali-kali di depan pintu masuk ruang sidang Cakra.

Khususnya, saat tiga terdakwa polisi hendak masuk ruang sidang usai sidang diskors pukul 16.00 WIB. Mereka meneriakkan yel seperti sedang memberi semangat untuk ketiga terdakwa polisi.

Wakil Humas PN Surabaya Anak Agung Gede Agung Pranata mengaku mendengar suara gaduh tersebut. Dia mengaku terganggu karena saat itu dia sedang memimpin sidang.

"Saya akan laporkan ke pimpinan karena ini sangat mengganggu. Seharusnya mereka (personel polisi) mengamankan jalannya sidang, bukan malah membuat gaduh," katanya.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/02/16/191449178/puluhan-polisi-bikin-gaduh-saat-amankan-sidang-tragedi-kanjuruhan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke