Salin Artikel

Kronologi Pesilat di Jombang Aniaya Anggota Perguruan Silat Lain, Korban Sempat Dikejar dan Diteriaki

Pesilat belia tersebut diduga terlibat dalam aksi pengeroyokan dan penganiayaan terhadap IAID (16), di depan sebuah minimarket di Jalan Hasyim Asy’ari, Jombang, Minggu (12/2/2023) petang.

Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Aldo Febrianto mengungkapkan, MRE yang tinggal di wilayah Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang, merupakan anggota salah satu anggota perguruan silat.

Sedangkan IAID, korban penganiayaan, juga anggota perguruan silat, tetapi berbeda perguruan dengan pelaku.

Aldo menambahkan, pengeroyokan itu dilakukan karena rasa dendam pelaku terhadap anggota dari perguruan silat korban.

Kronologi kejadian

Berdasarkan kronologi kejadian, ungkap dia, korban dikeroyok dan dianiaya sejumlah orang saat dalam perjalanan menuju tempat latihan pencak silat.

Aldo menuturkan, korban yang mengenakan atribut perguruan silat dibonceng temannya menuju tempat latihan pada Minggu petang.

Saat melaju di jalan raya di dekat Pasar Pon Jombang, korban tiba-tiba diteriaki dan dikejar berapa orang yang mengenakan pakaian serba hitam.

Sadar dirinya menjadi sasaran, korban berusaha menghindar. Dia pun turun dari motor lalu berlari menghindari kejaran para pelaku.

Namun, karena jumlah pelaku cukup banyak, korban tak berkutik. Korban dihentikan di depan minimarket di selatan Stasiun Kereta Api Jombang, kemudian dikeroyok dan dianiaya.

“Korban yang saat itu sedang menggunakan atribut Perguruan Pagar Nusa tiba-tiba dikejar para pelaku kurang lebih 10 orang, menggunakan sepeda motor dan berpakaian serba hitam,” ungkap Aldo.

Adapun pelaku dan teman-temannya, kata Aldo, sebelumnya mengikuti kegiatan perguruan silat mereka di wilayah Mojokerto, Jawa Timur.

Saat dalam perjalanan pulang dari Mojokerto, MRE dan teman-temannya menerima kabar melalui WhatsApp terkait permasalahan sesama anggota perguruan dengan anggota perguruan lain.

Tanpa pikir panjang, MRE dan teman-temannya mengejar korban, kemudian melakukan pengeroyokan dan penganiayaan.


Para pelaku menganiaya korban di depan minimarket di selatan Stasiun Kereta Api Jombang, setelah sebelumnya sempat terjadi aksi kejar-kejaran.

“Korban dipukul di kepala bagian belakang, punggung dan bahu kanan. Ada luka robek akibat sabetan senjata tajam,” ungkap Aldo.

Selain melakukan penganiayaan, para pelaku juga merampas jaket korban. Setelah kejadian itu, korban melaporkan peristiwa yang dialaminya ke Polres Jombang, Minggu malam.

Aldo mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan, MRE terlibat dalam penganiayaan dengan cara memukul korban di bagian kepala.

Selain menangkap MRE, polisi juga memburu tiga pelaku lain yang terlibat dalam pengeroyokan dan penganiayaan terhadap IAID.

“Satu pelaku berhasil kita amankan dan masih ada tiga orang lagi yang masih dalam pencarian. Identitasnya sudah kita kantongi,” kata Aldo, di Mapolres Jombang.

Atas perbuatannya, polisi menjerat pelaku dengan pasal 170 ayat (1) dan (2) ke 1 KUHP tentang pengeroyokan. Pelaku terancam hukuman tujuh tahun penjara.

Sebelumnya, Kepolisian Resor (Polres) Jombang, Jawa Timur, meringkus seorang pemuda karena diduga terlibat dalam penganiayaan terhadap anggota salah satu perguruan silat.

Pemuda yang diringkus polisi tersebut adalah MRE (16), warga Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang. Pelaku diketahui merupakan anggota salah satu perguruan silat.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/02/15/075937078/kronologi-pesilat-di-jombang-aniaya-anggota-perguruan-silat-lain-korban

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke