Salin Artikel

Wali Kota Surabaya Gagas Bonek Bentuk Badan Hukum

Langkah ini dilakukan Eri usai terjadi kasus pengeroyokan yang diduga dilakukan oknum pendukung Persebaya Surabaya di Semarang, Jawa Tengah, pada 8 Februari lalu.

Ada beberapa hal yang dibahas dalam pertemuan yang berlangsung di ruang kerja Wali Kota Surabaya itu.

Pada kesempatan itu, Eri Cahyadi menginginkan kejadian di Semarang tak terulang kembali. Sebab, Bonek merupakan identitas dari wajah Kota Surabaya dan klub Persebaya.

"Perwakilan dari tribune, kita semua sepakat Bonek ini berubah. Bonek ini menjadi Bonek salawat, Bonek kemanusiaan, yang mungkin ulah oknum tertentu yang mungkin menggunakan jubah Bonek, hasilnya sudah menimbulkan keresahan masyarakat," kata Eri di Surabaya, Selasa.

Dalam pertemuan itu, Eri bersama para pentolan Bonek membahas bagaimana mengembalikan nama baik dan marwah Bonek di mata masyarakat luas.

Menurutnya, untuk mewujudkan hal itu, ada sejumlah langkah yang harus ditempuh. Di antaranya menjadikan Bonek berbadan hukum.

Eri menuturkan, dengan berbadan hukum, Bonek diharapkan bisa berdikari dalam banyak hal. Apalagi menurut UU Nomor 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan diatur bawah suporter harus membentuk organisasi dan berbadan hukum.

"Nanti setelah ini teman-teman Bonek akan mengajak semuanya, senior Bonek, senior Persebaya untuk menuju ke sana. Ini waktunya kita berbenah," kata Eri.

Eri mengaku, pembentukan badan hukum untuk suporter Persebaya akan segera berjalan dan menempuh sejumlah tahapan.

Namun demikian, menurut Eri, hal yang paling utama adalah Pemkot bersama Persebaya dan Bonek harus menjadi satu kekuatan utuh untuk menjaga nama baik Kota Surabaya.

Eri mengaku akan melakukan pertemuan secara intens, sehingga bisa menghasilkan sesuatu untuk kebaikan Bonek di masa yang akan datang.

Karena itu, kata dia, siapa pun Wali Kota Surabaya dan Presiden Persebaya, semuanya harus ikut dalam sistem untuk membesarkan Bonek.

"Persebaya tidak akan besar tanpa Bonek, Kota Surabaya tidak akan terkenal tanpa adanya Bonek. Jadi Bonek ini marwahnya Persebaya dan marwahnya Surabaya, ini harus dijaga betul. Bonek harus berdikari sendiri. Persebaya dan Surabaya akan mensupport," kata Eri.

Sementara itu, salah satu perwalikan Bonek Husin Ghozali alias Cak Conk berterima kasih kepada Wali Kota Surabaya karena peduli terhadap Bonek.

Sebab, persepsi masyarakat terhadap Bonek, akhir-akhir ini cenderung negatif.

Karena itu, Bonek bersama Pemkot Surabaya dan Persebaya berpikir bagaimana menciptakan kondisi kondusif dan merangkul suporter yang kerap membuat resah masyarakat.

"Bagaimana caranya, Bonek itu tetap pada porsinya mendukung Persebaya, menjaga nama Persebaya, menjaga nama baik Surabaya dan nama Bonek itu sendiri. Bukan merusak nama baik Persebaya dan Bonek-nya. Pemerintah fasilitasi itu bagaimana ke depannya agar lebih baik," kata Cak Conk.

Terkait kasus pengeroyokan yang dilakukan oknum Bonek di Semarang, Cak Conk menyebut itu di luar jangkauan para pentolan Bonek.

Sementara soal usulan pembentukan badan hukum, Cak Conk menatakan, para perwakilan Bonek masih akan mengkajinya.

Sebab, pembentukan badan hukum ini disebut tetap akan menimbulkan pro kontra di masing-masing perwakilan Bonek. Karena itu, semua harus duduk bareng untuk membahas usulan tersebut.

"Membentuk organisasi Bonek Itu sebenarnya masih wacana. Karena sesuai UU nomor 11 tahun 2022 nomor 54, suporter harus berbadan hukum ini masih dikaji sama teman-teman. Bentuknya apa, apa perlu pembuatan badan hukum itu sendiri untuk suporter Bonek, masih dikaji lebih dalam," kata Cak Conk.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/02/14/185621978/wali-kota-surabaya-gagas-bonek-bentuk-badan-hukum

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke