Salin Artikel

4 Daerah Aliran Sungai Berpotensi Dilewati APG Semeru, Warga Diminta Waspada

Keempat daerah aliran sungai (DAS) yang dimaksud adalah Sungai Besuk Kobokan, Besuk Lengkong, Besuk Kembar, dan Besuk Bang.

Kepala Pos Pantau Gunung Api (PPGA) Semeru Liswanto mengatakan, ancaman APG dari Gunung Semeru masih cukup tinggi meski gunung itu telah dua kali mengalami erupsi besar dalam dua tahun terakhir.

"Potensi ancaman APG masih cukup tinggi. Ada beberapa daerah aliran sungai yang bisa saja dapat dilewati oleh APG seperti Besuk kobokan, Besuk lengkong (kali lanang), Besuk Kembar arah selatan, dan Besuk bang arah selatan," kata Liswanto di PPGA Semeru, Senin (6/2/2023).

Liswanto mengimbau, warga yang masih beraktivitas di sekitar aliran sungai tersebut untuk lebih berhati-hati dan tidak terpancing isu yang tidak bertanggung jawab.

Di daerah aliran sungai yang berhulu langsung ke Gunung Semeru ini masih banyak aktivitas warga, baik pada penambang pasir maupun warga yang bermukim di sekitar aliran sungai.

PVMBG telah mengeluarkan rekomendasi agar masyarakat tidak beraktivitas dalam radius 13 kilometer dari puncak gunung ke arah Besuk Kobokan.

Selain itu, warga juga dilarang berada dalam radius 500 meter dari pinggir sungai yang dialiri lahar Semeru.

"Kami imbau untuk selalu berkoordinasi  dengan PPGA Semeru, mengingat disungai tersebut banyak sekali aktifitas penambang dan masyarakat yang bermukim disekitar aliran sungai. Warga juga kami minta agar tetap tenang dan tidak terpancing oleh isu isu yang tidak bertanggung jawab," pungkasnya.

Untuk diketahui, Gunung Semeru mengalami erupsi, Minggu (5/2/2023). Erupsi berupa luncuran APG sejauh enam kilometer dari puncak terjadi pukul 12.42 WIB.

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun, erupsi mengakibatkan tiga kecamatan di Lumajang terlanda hujan abu. Sampai saat ini, status Gunung Api Semeru masih tetap berada di level III (Siaga).

https://surabaya.kompas.com/read/2023/02/06/103549178/4-daerah-aliran-sungai-berpotensi-dilewati-apg-semeru-warga-diminta-waspada

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke