NEWS
Salin Artikel

Mengenal Durian Kentang dari Magetan, Durian Kecil yang Dibiarkan Jatuh dari Pohon

MAGETAN, KOMPAS.com – Di Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, terdapat durian yang memiliki ukuran hanya sekepal orang dewasa.

Warga menyebutnya durian kentang, karena ukurannya yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan durian yang biasa dibudidayakan warga.

Suparno, warga Desa Ngiliran, Kecamatan Panekan, pemilik pohon durian kentang, mengatakan, pohon durian miliknya merupakan pohon yang sudah turu-temurun diwariskan oleh kakek buyutnya. Usia pohon durian tersebut diperkirakan berumur lebih dari 150 tahun.

"Dari kecil saya, pohonnya sudah besar seperti ini. Ini yang menanam, kata bapak saya, dari mbah buyut saya. Kalau usia pohonnya mungkin sudah 100 tahun lebih atau lebih dari 150 tahun,” ujarnya ditemui di kebun durian miliknya, Sabtu (4/2/2023).

Pohon durian kentang milik Suparno tidak ada bedanya dengan pohon durian lainnya. Bentuk fisik durian, rasa dan warna juga tidak ada bedanya. Hanya saja, ukuran durian kentang jauh lebih kecil dibandingkan durian biasa.

"Dari saya kecil, warga sini sudah menamai durian kentang. Ya, karena ukurannya kan kecil kecil seperti kentang,” imbuhnya.

Tinggi pohon durian kentang milik Suparno mencapai lebih dari 20 meter. Tingginya pohon menyulitkan untuk mengetahui berapa buah durian yang ada di atas. Untuk memanen, Suparno hanya bisa menunggu durian kentang itu jatuh sendiri.

“Sulit kalau harus manjat karena buahnya kecil-kecil, makanya manennya kita hanya nunggu yang jatuh saja,” ucapnya.

Diminati pecinta durian

Meski berukuran kecil, penggemar durian kentang milik Suparno datang dari seluruh daerah di Karesidenan Madiun, yakni Ponorogo, Ngawi, Caruban, bahkan sampai Kabupaten Pacitan.

"Mereka sukanya karena pasti masak di pohon karena kita tidak mungkin manjat, dan selama ini tidak pernah ada yang protes duriannya tidak enak. Banyak yang tidak kebagian karena sudah dipesan, ini untuk besok sudah ada yang pesan,” ujar Suparno.

Dalam satu kali panen, Suparno mengaku mampu mengantongi uang Rp 4 juta hingga Rp 5 juta. Pohon durian kentang milik Suparno mampu berbuah 500 hingga 1.000 biji selama musim durian.

Satu buah durian kentang biasanya dijual dengan harga antara Rp 10.000 hingga Rp 15.000.

“Saya tidak pernah kasih pupuk, saya biarkan begitu saja. Kalau buahnya setahun sekali, paling sedikit kemarin 500 biji kalau banyak bisa 1.000 biji durian kentang,” katanya.

Esti, warga Magetan yang menyukai durian kentang, mengatakan, durian kentang merupakan durian paket hemat yang memiliki ukuran sekali makan dengan harga murah.

Menurut Esti, meski ukurannya mini, rasa dan aroma durian kentang tidak beda dengan durian pada umumnya.

“Yang saya suka itu ukurannya sekali makan. Kalau rasanya sama ada manis, ada pahitnya, tapi yang ini pulen dan gurihnya itu dominan. Kita suka harganya hanya Rp 10.000,” katanya.

Pemerintah Desa Ngiliran rencananya akan mengembangkan varian durian kentang sebagai durian unik yanga ada di desa itu. Selain sebagai daya tarik bagi peminat durian, keberadaan durian kentang juga merupakan upaya alternatif bagi penggemar durian agar bisa mendapatkan durian dengan harga murah.

"Dengan harga Rp 10.000 artinya masyarakat akan bisa menjangkau sehinga ini menjadi daya tarik bagi pecinta durian untuk datang ke desa kami. Kami juga membudidayakan jenis durian lainnya dengan harga standar dan mahal,” kata Kepala Desa Ngiliran, Parmo.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/02/04/115205378/mengenal-durian-kentang-dari-magetan-durian-kecil-yang-dibiarkan-jatuh-dari

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Gubernur Jabar Apresiasi Penyelenggaraan Golden Memorial Wing Day 2023

Gubernur Jabar Apresiasi Penyelenggaraan Golden Memorial Wing Day 2023

Regional
Pertemuan Gubernur Jabar dan Dubes China Bahas Sejumlah Kerja Sama

Pertemuan Gubernur Jabar dan Dubes China Bahas Sejumlah Kerja Sama

Regional
Cucu Megawati Pinka Hapsari Ajak Pemuda Bantu Turunkan Kasus Stunting

Cucu Megawati Pinka Hapsari Ajak Pemuda Bantu Turunkan Kasus Stunting

Regional
Lepas Keberangkatan 360 Jemaah Calon Haji Kloter 1 Asal Sumsel, Herman Deru Minta agar Prokes Tetap Dijaga

Lepas Keberangkatan 360 Jemaah Calon Haji Kloter 1 Asal Sumsel, Herman Deru Minta agar Prokes Tetap Dijaga

Regional
Gubernur Sumsel Sambut Baik dan Bakal Dukung Penuh Hospital Expo 2023

Gubernur Sumsel Sambut Baik dan Bakal Dukung Penuh Hospital Expo 2023

Regional
Buka Festival Anggrek Parisj Van Borneo 2, Bupati HST: Anggrek Punya Potensi Ekonomi Menjanjikan

Buka Festival Anggrek Parisj Van Borneo 2, Bupati HST: Anggrek Punya Potensi Ekonomi Menjanjikan

Regional
Disparbud Jabar dan PHRI Lakukan Direct Promotion untuk Bangkitkan Perekonomian lewat Pariwisata

Disparbud Jabar dan PHRI Lakukan Direct Promotion untuk Bangkitkan Perekonomian lewat Pariwisata

Regional
Bertemu 1.600 Apoteker Se-Indonesia, Herman Deru Tekankan Pentingnya Edukasi Pola Hidup Sehat

Bertemu 1.600 Apoteker Se-Indonesia, Herman Deru Tekankan Pentingnya Edukasi Pola Hidup Sehat

Regional
Dapat Penghargaan UKPBJ, Pemprov Jabar Ingin Terus Perbaiki Tata Kelola Pengadaan Barang/Jasa di Daerah

Dapat Penghargaan UKPBJ, Pemprov Jabar Ingin Terus Perbaiki Tata Kelola Pengadaan Barang/Jasa di Daerah

Regional
Peringati Hardiknas 2023, Jajaran Pemkab HST Kompak Kenakan Pakaian Adat Nusantara

Peringati Hardiknas 2023, Jajaran Pemkab HST Kompak Kenakan Pakaian Adat Nusantara

Regional
Perpanjangan SK Pj Bupati Muba untuk Apriyadi, Gubernur Herman Deru Berikan Pesan Khusus

Perpanjangan SK Pj Bupati Muba untuk Apriyadi, Gubernur Herman Deru Berikan Pesan Khusus

Regional
Jadikan Medan Kota Layak Anak, Bobby Bangun Sistem Pembangunan Berbasis Anak

Jadikan Medan Kota Layak Anak, Bobby Bangun Sistem Pembangunan Berbasis Anak

Regional
Minta Semua Pihak Bantu UMKM Naik Kelas, Gubernur Sumsel: Tanpa Dorongan, UMKM Akan Lambat Maju

Minta Semua Pihak Bantu UMKM Naik Kelas, Gubernur Sumsel: Tanpa Dorongan, UMKM Akan Lambat Maju

Regional
Dukung Mochtar Kusumaatmadja Jadi Pahlawan Nasional, Ridwan Kamil: Sosok yang Extraordinary

Dukung Mochtar Kusumaatmadja Jadi Pahlawan Nasional, Ridwan Kamil: Sosok yang Extraordinary

Regional
Lewat Pelatihan Cek Fakta Mandiri, Wagub Uu Ingin Santri Punya Bekal Literasi Digital Lebih Baik

Lewat Pelatihan Cek Fakta Mandiri, Wagub Uu Ingin Santri Punya Bekal Literasi Digital Lebih Baik

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke