Salin Artikel

Anak yang Melihat Ibunya Dibunuh di Malang Sering Merenung dan Ketakutan hingga Suami Korban Menolak Diajak Bicara

KOMPAS.com - L (33), seorang ibu di Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang, Jawa Timur tewas dibunuh secara sadis yang diduga dilakukan oleh selingkuhannya, S (30).

Aksi pembunuhan itu dilakukan pelaku di depan kedua anaknya yang masih kecil pada Minggu (19/12/2022).

Peristiwa mengenaskan itu menyebabkan anak-anak korban mengalami trauma.

Bahkan, suami korban juga turut terdampak psikologis akibat kejadian tersebut.

Kondisi keluarga korban

Polisi menyebut, dari ketiga anak korban ada dua anak yang melihat secara langsung peristiwa pembunuhan di lokasi kejadian yakni AL (1) dan DF (8).

"Anaknya berjumlah tiga orang. Tapi yang ada di TKP saat kejadian dan melihat langsung peristiwa itu dua anak, yakni AL (1) berjenis kelamin perempuan dan DF (8) berjenis kelamin laki-laki," ungkap Kasatreskrim Polres Malang, Iptu Wahyu Rizki Saputro dalam konferensi pers, Rabu.

Sementara, satu anak lagi berinisial GT (19) tidak ada di rumah saat kejadian itu karena sedang bekerja di Kabupaten Lumajang.

Wahyu mengatakan, anak korban, DF sering merenung dan kerap merasa ketakutan.

"Tidak hanya anak-anaknya, suami sah korban, Ngadilan juga mengalami dampak psikologis. Ia kerap menolak saat diajak berbicara," ungkap dia.

Pendampingan psikologis

Dalam penanganan kasus tersebut, polisi berupaya melakukan pendampingan terhadap keluarga korban.

Wahyu mengaku, jajaran Polres Malang melakukan pendampingan psikologis secara rutin kepada keluarga, khususnya anak-anak korban.

"Alhamdulillah, saat ini mulai membaik. Tapi pendampingan psikologis ini akan terus kami lakukan sampai mereka pulih 100 persen," jelas dia.

Tidak hanya kepada anak-anak dan keluarga korban, pendampingan psikologis juga dilakukan kepada warga setempat sekaligus kepada siswa Sekolah Dasar yang pertama kali menemukan jenazah tersangka yang ditemukan gantung diri pada Rabu (1/2/2023).

"Pendampingan kepada warga setempat karena selama S melarikan diri di hutan setempat, warga setempat juga mengalami ketakutan," ujar dia.

Aksi pembunuhan

Sebelumnya, L dibunuh secara sadis di depan anak-anaknya pada Minggu (19/12/2022).

Usai melakukan aksinya, S melarikan diri dari pengejaran polisi sampai ke dalam hutan.

Selama dalam pengejaran, S sempat nyaris tertangkap polisi saat ia bersembunyi di dalam gedung sekolah dasar.

Namun, ia berhasil kabur karena ia membawa senjata tajam dan ditodongkan kepada petugas kepolisian.

"Saat kabur itu, petugas kami sempat mengambil tindakan tegas terukur ke betis pelaku, namun ia masih bisa lari dan kabur kembali," ujar Wahyu.

Kemudian, S ditemukan gantung diri di perkebunan di belakang SD pada Selasa (31/1/2023).

Kini polisi menghentikan proses hukum pembunuhan tersebut.

"Sebelumnya, meski belum tertangkap, kami telah menetapkan tersangka kepada S Namun, karena ia sudah tewas maka proses hukum resmi kami hentikan," pungkas dia.

Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Kabupaten Malang, Imron Hakiki | Editor Pythag Kurniati)

https://surabaya.kompas.com/read/2023/02/01/205920578/anak-yang-melihat-ibunya-dibunuh-di-malang-sering-merenung-dan-ketakutan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke