Salin Artikel

Kasus Campak Rubella di Kota Malang Meningkat, Dinkes Imbau Warga Tetap Waspada

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Malang, terdapat peningkatan kasus di wilayah itu selama 2021 dan 2022.

Kepala Dinkes Kota Malang Husnul Muarif menyampaikan, terdapat 19 kasus penyakit campak dan rubella di Kota Malang pada 2021. Sementara pada 2022, terdapat 48 kasus.

Husnul mengaku belum mendapat laporan terkait data kasus pada awal 2023. Menurutnya, data pada dua tahun lalu itu menunjukkan penyakit campak dan rubella masih ada di Kota Malang.

"Artinya, kasus campak masih ada, karena masih ada wilayah yang capaian vaksinasi/ imunisasi campak masih rendah. Sehingga sebagai tindak lanjutnya, kami berupaya terus mengedukasi masyarakat untuk mendapatkan vaksinasi campak," kata Husnul di Malang, Rabu (1/2/2023).

Pada 2022, Dinas Kesehatan Kota Malang terus menggencarkan imunisasi measles rubella (MR) terhadap bayi dan anak bawah dua tahun (baduta). 

"Seperti pada bayi, bulan Desember ada 993 bayi, bulan November ada 1.042 bayi, bulan Oktober 1.305 bayi. Terus yang baduta, bulan Desember ada 661 baduta, bulan November ada 836 baduta, bulan Oktober 766 baduta. Selain itu, untuk imunisasi BIAS juga terus kita lakukan," katanya.

Sementara itu, Dinkes Kota Batu menyebut, kasus campak rubella di daerah itu tak signifikan.

Kepala Dinkes Kota Batu Kartika Tri Sulandri mengatakan, terdapat empat kasus campak rubella pada 2022. Semua kasus itu berada di Kecamatan Bumiaji.

Meski begitu, ia belum bisa membeberkan data pada 2020 dan 2021.

"Tetapi ini tetap menjadi perhatian, karena kasus campak ada di Kota Batu, sehingga perlu lebih diwaspadai supaya tidak muncul kasus baru," kata Kartika.

Kartika menyebut, kasus campak dan rubella belum ditemukan pada 2023. Namun, pihaknya terus melakukan imunisasi campak dan rubella kepada anak-anak di Kota Batu agar membentuk herd immunity.

Kartika mengimbau, kepada seluruh masyarakat yang memiliki anak diwajibkan melakukan imunisasi. Mulai dari umur 9 bulan, 18 bulan, dan kelas 1 SD.

Capaian imunisasi lanjutan campak dan rubella di Kota Batu mencapai 87 persen untuk usia 18 bulan pada 2022. Sedangkan imunisasi bulan imunisasi anak sekolah (BIAS) kelas 1 SD sebanyak 97 persen.

"Memang ada anak-anak yang belum mendapat imunisasi campak karena beberapa hal, seperti ada yang menolak, pindah ke luar Kota Batu, tidak sempat karena sakit dan lain sebagainya," katanya.

Sebagai informasi, campak merupakan penyakit saluran pernapasan yang menular akibat virus. Penularannya melalui droplet atau percikan pernapasan.

Gejala awal berupa demam, batuk, pilek, mata merah dan berair. Pun, muncul ruam pada kulit serta bercak putih keabuan di pipi bagian dalam. Campak juga bisa menyebabkan komplikasi kesehatan yang serius.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/02/01/135133778/kasus-campak-rubella-di-kota-malang-meningkat-dinkes-imbau-warga-tetap

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke