Salin Artikel

"Reward" Belum Dibayar, Atlet dan Pelatih Demo di Kantor KONI Banyuwangi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Sejumlah atlet dan pelatih berbagai cabang olahraga (cabor) berdemonstrasi di Kantor Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (1/2/2023). Mereka meminta kejelasan soal anggaran reward yang belum dibayar.

Reward yang dimaksud adalah uang penghargaan untuk atlet berprestasi saat mengikuti ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim ke-VII pada Juli 2022.

Sebagai bentuk rasa kekecewaan, berbagai spanduk yang berisi kecaman kepada KONI Banyuwangi dibentangkan.

Bahkan, massa curiga anggaran reward tersebut dikorupsi.

"Usut!!! dana reward Porprov 2022," demikian tulisan yang terpampang di salah satu spanduk yang dibentangkan massa aksi.

Koordinator Aksi, M. Sahroni mengatakan, dana reward untuk para atlet berprestasi itu jumlahnya sekitar Rp 520,36 juta. Anggaran itu berasal dari dana hibah Pemkab Banyuwangi.

"Berdasar statement Bupati Banyuwangi Ibu Ipuk Fiestiandani, dana hibah Pemkab Banyuwangi untuk KONI Banyuwangi senilai Rp 4 miliar. Sebesar Rp 520,36 juta disisihkan untuk anggaran reward sebagai bentuk apresiasi," kata Sahroni, Rabu.

Namun, meski anggaran hibah untuk para atlet berprestasi tersebut sudah diberikan oleh Pemkab kepada KONI Banyuwangi, tak satupun atlet yang menerimanya.

“Sampai hari ini tidak ada kejelasan. Dan, kami berusaha dalam waktu 2x24 jam belum ada tindakan dari Ketua KONI, maka kita akan terus mengawal sampai Polda Jatim,” kata mahasiswa Untag Banyuwangi itu.

Tidak hanya itu, pihaknya juga mengancam akan mendatangkan massa yang lebih banyak lagi.

Atlet Panahan, Atana mengatakan, para atlet dijanjikan bonus jika bisa meraih juara atau membawa pulang medali dalam ajang Porprov Jatim ke-VII 2022. Nilainya beragam sesuai dengan medali yang diperoleh.

"Juara 1 emas Rp 10 juta, juara 2 perak Rp 7 juta, juara 3 perunggu Rp 4 juta,” kata Atana.

"Sudah lama belum ada kejelasan," ujar Atana.

Bersitegang

Dalam unjuk rasa itu, massa aksi dan salah satu pengurus KONI sempat bersitegang. Sebab, masa sempat tidak diperbolehkan masuk ke kantor KONI Banyuwangi.

Ketegangan akhirnya mereda setelah massa yang menggunakan seragam masing-masing cabor itu dipersilakan masuk ke ruangan KONI Banyuwangi.

Ketua KONI Banyuwangi, Mukayin membenarkan bahwa pada tahun 2022 Pemkab Banyuwangi memberikan dana hibah sebesar Rp 4 miliar kepada KONI Banyuwangi.

Tetapi, dalam dana hibah dari Pemkab Banyuwangi tersebut tidak disebutkan diberikan untuk para atlet berprestasi peraih medali.

"Namun tidak disebut dana untuk reward atlet dalam dana hibah tersebut," katanya.

Menurut Mukayin, dana reward itu seharusnya diajukan melalui anggaran perubahan keuangan (PAK) tahun 2022.

"Namun, itu tidak mungkin dilakukan," ucap Mukayin.

Mukayin menyebut, sebagai bentuk tanggung jawab sebagai Ketua KONI Banyuwangi, dirinya akan mengajukan dana reward itu dalam anggaran tahun 2023.

“Itu sudah clear, jumlahnya sudah clear dan amplop sudah saya siapkan, tanda terima sudah saya siapkan, kapan pun dana cair pasti atlet yang berhak menerima saya undang,” janji Mukayin.

Tak puas mendengar penjelasan Mukayin, massa aksi langsung keluar dan meninggalkan ruangan kantor KONI Banyuwangi.

"Ayo keluar-keluar, penjelasan tidak jelas," teriak massa aksi.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/02/01/111427078/reward-belum-dibayar-atlet-dan-pelatih-demo-di-kantor-koni-banyuwangi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke