Salin Artikel

WN Finlandia yang Terdampar di Sumenep karena Kapal Mati Mesin Hendak Berwisata ke Pulau Bawean

SUMENEP, KOMPAS.com - Kapal bernama Yacht Canace milik Warga Negara (WN) Finlandia terdampar di Perairan Sumenep, Jawa Timur, pada Senin (30/1/2023).

Sebelum terdampar, kapal itu mengalami mati mesin di perairan Pulau Bawean, Kabupaten Gresik pada Minggu (29/1/2023).

Kepala Sub-Bagian Hubungan Masyarakat Polres Sumenep AKP Widiarti mengatakan, dua awak kapal yang juga WN Finlandia merupakan wisatawan yang hendak berlayar menuju Pulau Bawean, Gresik.

"Keduanya merupakan wisatawan, tapi terseret angin hingga ke Perairan Sumenep," kata Widiarti saat dihubungi, Senin (30/1/2023).

Widiarti menyebut, kedua WN Finlandia itu kini sudah dievakuasi ke Kabupaten Sumenep. Kapal Yacht Canace yang mengalami mati mesin juga sudah ditarik dan bersandar di Pelabuhan Kalianget.

"Sudah bersandar di Pelabuhan Kalianget," tuturnya.

Sebelumnya, Kapal Yacht Canace yang memuat dua warga negara Finlandia itu mengalami mati mesin di Perairan Pulau Bawean pada Jumat (27/1/2023). Mendapatkan laporan itu, petugas di area Pulau Bawean melakukan pertolongan dengan cara towing di timur Pulau Bawean, namun gagal karena cuaca yang kurang mendukung.

Selanjutnya, pada Minggu (29/1/2023), Kapal Yacht Canace terombang-ambing hingga ke perairan utara Madura dan berusaha tetap berkomunikasi dengan Kansar Surabaya.

Dua awak kapal berusaha membentangkan layar kapal agar bisa mencapai daratan di wilayah perairan Sumenep. Usaha keduanya gagal karena minimnya embusan angin.

Berdasarkan data yang diperoleh petugas, kapal tengah berada di koordinat 6° 29' 32.73'' S - 114° 23' 35.51'' E atau 33 mil di laut sebelah utara Pulau Gili Iyang, Kecamatan Dungkek, Kabupaten Sumenep.

Sekitar pukul 14.10 WIB, petugas kemudian berhasil menemukan Kapal Yacht Canace dan dilakukan pengawalan untuk bersandar ke Pelabuhan Kalianget Sumenep.

Selanjutnya, pada Senin (30/1/2023) sekitar pukul 13.25 WIB, kapal Yacht Canace beserta awak kapal sudah bersandar di Pelabuhan Kalianget Sumenep dalam keadaan aman dan dua awak yang juga dalam kondisi sehat.

Dua awak yang masing-masing bernama Hanna Maria Niemi dan Veikko Hautanen kini tengah berada di Sumenep sembari menunggu proses perbaikan kapal selesai.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/01/30/131234278/wn-finlandia-yang-terdampar-di-sumenep-karena-kapal-mati-mesin-hendak

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com