Salin Artikel

2 Tahanan Polres Pasuruan yang Kabur Ditangkap Usai Sewa PSK di Banyuwangi

PASURUAN, KOMPAS.com - Tim Polres Pasuruan berhasil mengamankan dua napi lain yang kabur pada 1 Januari 2023 dengan cara menggergaji teralis besi di bagian barat atas sel. Sehingga, total 4 dari 7 napi sudah ditangkap lagi 

Dua tahanan tersebut berhasil diamankan pada Rabu (25/1/2023) lalu. Keduanya diamankan usai menggelar pesta seks dengan para pekerja seks komersial (PSK) di kawasan lokalisasi Gempol Porong, Kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi.

Kasatreskrim Polres Pasuruan AKP Farouk Ashadi mengatakan kedua tahanan itu yakni tersangka kasus narkoba, Jainulloh, warga asal Desa Kurung, Kecamatan Kejayan, Kabupaten Pasuruan, dan tersangka pencurian dengan pemberatan (curat), Dedi Yongki, warga asal Dusun Tulip, Desa Maron Kidul, Probolinggo.

"Masing-masing diketahui sedang menyewa PSK untuk memenuhi hasrat seksualnya dengan upah senilai Rp 1 juta per orang,” ungkap Farouk melalui sambungan telepon, Minggu (29/01/2023).

Polisi sebelumnya sudah memantau keduanya memasuki kawasan lokalisasi tersebut. Namun, pihak kepolisian tidak langsung menangkap mereka.

Polisi menunggu hingga mereka pulang dari lokalisasi menuju kamar kos yang diduga telah mereka sewa di kawasan Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi.

"Sesampainya di rumah kos, langsung tim kami menggerebek keduanya," ujarnya.

Farouk menceritakan aksi penangkapan kedua tersangka itu dilakukan saat salah satu tersangka, Yongki membuka kamar kos.

"Ia langsung kaget. Sekaligus tersangka Jainulloh juga berhasil ditangkap dalam kesempatan itu. Ternyata selama dalam pelarian mereka selalu pergi berdua," tuturnya.

Farouk mengatakan, pihaknya masih mengejar 3 dari 7 tahanan yang masih berkeliaran di luar sana.

"Kami masih melakukan pengejaran tiga lagi. Mohon doanya agar segera tertangkap," ujarnya.

Ketiga tahanan itu yakni Muhammad Muchid alias Donot, warga Jalan Sili No 830, RT 16 RW 6, Kelurahan Kalianyar, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, Muhammad Hafid alias Men, warga asal Desa Sapulante, Kecamatan Pasrepan, Kabupaten Pasuruan, dan Misdani, warga asal Dusun Sampangan, RT01 RW3, warga asal Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi. Ketiganya merupakan tahanan kasus narkoba.

Sebelumnya diberitakan, 7 tahanan Polres Pasuruan kabur dari sel Polres Pasuruan. Insiden itu terjadi tepat pada hari pembuka tahun baru 2023, Minggu (1/1/2023) lalu antara rentang waktu pukul 02.00 hingga 03.30 WIB.

Mereka kabur dengan cara menggergaji teralis besi di bagian barat atas sel. Dari 7 tahanan yang kabur itu, dua di antaranya adalah tersangka pencurian dengan pemberatan (curat), dan lima lainnya tahanan kasus narkoba.

Di hari yang sama, Minggu (1/1/2023) malam, satu tahanan kasus pencurian dan pemberatan, atas nama Sugiarto berhasil diamankan kembali oleh jajaran Polres Pasuruan. Ia ditemukan di rumah kerabatnya di kawasan Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan.

Berselang 2 hari kemudian, Selasa (3/1/2023) satu lagi tahanan kasus narkoba menyusul juga berhasil tertangkap saat bersembunyi di salah satu kebun warga Desa Sapulante, Kecamatan Pasrepan, Kabupaten Pasuruan.

Ia adalah Jumadi, warga Desa Kedungpengaron, Kecamatan Kejayan, Kabupaten Pasuruan.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/01/29/131233978/2-tahanan-polres-pasuruan-yang-kabur-ditangkap-usai-sewa-psk-di-banyuwangi

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com