Salin Artikel

Cerita Sedih Siyami, Bakso Baru Laku 3 Mangkok, Tabung Elpiji Hilang Digondol Pencuri

KOMPAS.com - Siyami (60), seorang nenek penjual bakso di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, menjadi koran pencurian pada Rabu (25/1/2023).

Aksi pencurian itu terjadi saat dirinya sedang tertidur di bangku yang ada di sebelah gerobak di warung miliknya di Desa Karangbendo, Kecamatan Tekung.

Saat dirinya sudah terbangun, tabung elpiji tiga kilogram miliknya sudah hilang.

"Saya ketiduran di sini (bangku). Biasanya juga begitu. Sempat dengar suara tapi kayak gak bisa buat bangun," kata Siyami saat didatangi ke tempat biasa ia berjualan bakso, Jumat.

Setelah mengetahui tabung elpijinya hilang, lantas Suyati pun langsung berlari ke rumahnya untuk memberitahu anaknya.

Rumahnya diketahui berjarak 500 meter dari tempatnya berjualan.

Baru buka 1 jam

Ketika tabung gasnya hilang, dia baru buka warung sekitar satu jam.

Saat itu, bakso miliknya baru laku tiga mangkok.

"Baru buka saya, paling satu jam. Yang beli baru tiga. Baksonya kan saya jual Rp 10.000, jadi baru dapat Rp 30.000 uangnya," terang dia.

Karena kejadian itu, dia pun terpaksa mengambil tabung elpiji yang ada di dapur rumahnya.

Sebab, jika membeli tabung baru, dia harus menjual habis seluruh dagangannya terlebih dahulu.

"Kalau habis semua itu dapat Rp 200.000. Jadi tadi saya ambil di rumah tabungnya supaya tidak beli dulu," ucap dia.

Rekaman CCTV

Kapolsek Tekung Iptu Sujianto mengatakan, pihaknya tengah melakukan penyelidikan terhadap kasus ini berbekal rekaman kamera CCTV.

"Sudah saya smpaikan ke bhabin untuk keluarga korban segera melapor. kebetulan anak korban itu temannya pak bhabin. Sekarang masih proses lidik berdasarkan petunjuk CCTV," jelas dia.

Dalam rekaman CCTV desa setempat, seorang pria paruh baya memakai topi dan sarung datang mengendarai sepeda motor.

Usai memarkir kendaraannya, pencuri itu langsung mendatangi gerobak bakso berwarna biru yang ada di seberangnya.

Mulanya, sang pencuri tampak berusaha membuka laci gerobak bakso.

Karena laci itu dikunci, pencuri itu langsung beralih ke bagian depan gerobak untuk mengambil tabung elpiji yang masih terpasang.

Pelaku kemudian kabur ke arah selatan atau mengarah ke Kecamatan Kunir.

Video di medsos

Video pencurian tabung elpiji tiga kilogram itu pertama kali diunggah di media sosial Facebook oleh akun Muhammad Sugeng Hariadi, Kamis (26/1/2023).

Warganet pun banyak melontarkan komentar simpatik terhadap sang nenek penjual bakso.

"Dodolan saiki sepi nemen terus sik elpiji ne ilang. Ya Allah kok yo tego temen sing jepek iku (jualan sekarang sepi banget terus tabung elpijinya hilang. Ya Allah kok tega sekali yang ambil itu)," tulis Mahira Hasna Kamila.

Sumber: Kompas.com (Penulis Kontibutor Lumajang, Jawa Timur, Miftahul Huda | Editor Ardi Priyatno Utomo)

https://surabaya.kompas.com/read/2023/01/28/133720678/cerita-sedih-siyami-bakso-baru-laku-3-mangkok-tabung-elpiji-hilang-digondol

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com